Candi Gampingan, Jejak Peninggalan Sejarah Mataram Kuno

March 02, 2018

TRAVEL AND ADVENTURE

CANDI GAMPINGAN, SITUS KECIL DI SUDUT JOGJA ISTIMEWA


Berbagai peristiwa terjadi di masa lampau, prosesnya tentu meninggalkan jejak-jejak sejarah. Di Indonesia, banyak ditemukan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Hindu-Budha. Nah, kali ini, sya akan membawa kawan ransel jalan-jalan ke sebuah situs sejarah peninggalan Kerajaan Hindu-Budha, yaitu Situs Gampingan.

Candi Gampingan merupakan sebuah kompleks Candi Buddha. Tetapi kini yang tersisa hanya berupa reruntuhan candinya saja. Candi Gampingan pertama kali ditemukan kembali pada Juni 1995. Pak Sarjono, seorang pembuat bata tak sengaja menemukannya saat menggali tanah untuk pembuatan bata. Candi terkubur dalam tanah milik Ibu Mulyo Prawiro. Penemuan candi yang tertimbun tanah akibat lahar vulkanik tersebut lantas ditindaklanjuti dengan penggalian dan penyelamatan. Hingga saat ini, pemugaran candi belum selesai sepenuhnya.


Belum jelas kapan candi ini dibangun. Menurut perkiraan berdasar gaya seni arca dan bangunan, candi ini dibangun sekitar abad ke-8 atau ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Menurut narasi yang dicantumkan dalam panel informasi di sana, struktur bangunan candi terbuat dari batu putih. Kompleks Candi Gampingan terdiri dari tujuh buah bangunan yang sekarang tinggal puing-puingnya saja. Salah satu reruntuhan yang tersisa diperkirakan merupakan bangunan induk. Sayangnya bangunan tersebut hanya menyisakan delapan lapis susunan batu setinggi 1,2 meter.

Dari dalam candi ditemukan tiga arca yaitu Dhyani Buddha Vaicarana yang terbuat dari perunggu, serta Jambhala dan Candralokesvara yang terbuat dari andesit. Arca yang ditemukan tidak utuh, hanya beberapa bagian saja. Selain arca, ditemukan pula berbagai fragmen dan gerabah, serta benda-benda yang terbuat dari emas. Pada kaki candi induk ditemukan relief katak dan burung. Selain bangunan induk, di sekitarnya ada puing-puing batu. Sya tidak tahu apakah batu-batuan itu sudah disusun sebagaimana mestinya, atau hanya dikumpulkan di satu tempat. 


HOW TO GET THERE
Situs Gampingan berada di Dusun Gampingan, Kelurahan Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya mudah ditemukan, pengunjung bisa mengaksesnya dari Jl. Wonosari Km. 10 atau tepatnya sebelum wahana bermain Kids Fun. Berbeloklah ke selatan, sesuai dengan papan penunjuk situs. Ikuti jalan kecil beraspal itu dan beberapa papan penunjuk lain, maka akan dengan mudah sampai ke Situs Gampingan.

[ Map ]


Kompleks Situs Gampingan berada di tengah sawah dan bersebelahan dengan rumah penduduk. Dari jalan aspal, hanya ada jalan setapak untuk menuju ke kompleks candi. Area situs dikelilingi pagar kawat berduri, namun dibalut dengan tanaman pagar setinggi 1,2 meter dan selebar 0,5 meter. Pengunjung dapat masuk ke dalam kompleks candi melalui pintu kecil yang berada di sebelah barat. Ada seorang bapak penjaga situs yang ramah, rupanya ia juga yang membersihkan kompleks situs. Bapak penjaga akan meminta setiap pengunjung mengisi buku tamu. Tidak ada pungutan retribusi untuk masuk ke kompleks ini. 


Kompleks situs ini cukup unik, candi utama berada di tanah yang lebih rendah. Saat hujan deras, kadang air menggenang di sekitar reruntuhan candi bagian bawah. Pengunjung boleh turun ke bawah, dan berfoto-foto di sana. Ada sebuah gazebo di dalam kompleks candi, biasanya digunakan untuk duduk-duduk pengunjung atau penjaga. Di dalam kompleks ada papan informasi yang berisi narasi tentang situs tersebut. Situs ini banyak dikunjungi oleh pelajar, peneliti, maupun masyarakat umum. Bagaimana, tertarik berkunjung ke sana? Selamat bertualang...


‒ Teks : Nisya Rifiani / Maret 2018 ‒
‒ Foto by : Shinta Wuri H. ‒
:: Please don’t copy any materials in this blog without permission ::

You Might Also Like

18 comments

  1. Wah.. Kapan2 ke sana ah.. Paling suka dolan mblusuk lihat sisa bangunan bersejarah.. Tfs mb..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mb sapti suka wisata mblusuk juga ternyataa, tos dulu mbak! Kapan2 maen ke candi ini ya...

      Delete
  2. Jogja punya banyak situs candi ya. Deket sekolahku juga ada candi yang baru ditemuin nis, di antara rumah warga gitu. Sekarang lagi proses pemugaran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, yang cuma berupa situs kecil juga banyak ternyata, yang baru ditemukan juga banyak. Nah yg seperti itu biasanya kurang publikasi ke masyarakat awam... eh kalau pemugaran candi deket sekolah sudah selesai dan sudah diresmikan kasih tau yak... :)

      Delete
  3. heritage banget ini, apik mbak, perlu dikunjungi

    ReplyDelete
  4. Main ahhhh ke Kids Fun trus mampir ke Candi Gampingan.
    Makasih informasinya, mba Nisya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah cocok itu mbak... Setelah main, bisa sambil belajar jugak...

      Delete
  5. Aku baru dengar nama candinya. Sepertinya harus lebih banyak promosi agar bisa di kenal seperti candi lainnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya memang situs candi yang nggak terlalu besar seperti ini kurang populer.. dan peminat pengunjung candi nggak banyak...

      Delete
  6. Wah reliefnya bagus ya mbak. Berarti ini termasuk candi yg belum banyak orang tau juga ya krn penemuannya juga blm lama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tahun 1995 kayaknya sudah cukup lama, mungkin promosinya aja yang kurang gencar nih...

      Delete
  7. Sekarang sepertinya makin banyak candi-candi seperti ini ditemukan ya mba. Pastinya tiap candi pasti punya cerita dan sejarah yang menarik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya walaupun cuma situs-situs kecil. Disma cerita di sekolahnya ada candi yang lagi dipugar...

      Delete
  8. Wah udah lama nggak wisata candi nih. Kapan-kapan kalo ada waktu, cuss ah~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wisata candi kadang mbosenin sih, tapi di sisi lain ada menariknya juga

      Delete
  9. Nisyaaaa baru denger nama candi ini karena BW ke sini nih. Makasih yaaa Nisyaaa

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe