EAT AND CULINARY
STREET FOOD
SOTO AYAM CAMPUR LEMAK, TETELAN, DAN JEROAN,
PADUAN SEMPURNA UNTUK SARAPAN
QUICK REVIEW
KAWAN RANSEL udah pernah coba hunting makanan di seputaran tempat kerja
yang mengusung konsep padat karya? Misalnya di seputaran mall, pabrik, atau kantor bersama. Umumnya tempat makan yang
lokasinya di sekitar tempat-tempat seperti itu menawarkan aneka makanan dengan
bandrol harga yang murce alias murah ceria. Hm, tapi soal rasa nggak boleh
berharap banyak ya, namanya juga muraahhh, −walaupun ada juga sih yang enak…
#
Pas Cempluque JJP (Jalan-Jalan Pagi) di seputaran Jl. Wonosari Km. 8
Potorono, Banguntapan, Bantul, DIY, Cempluque nggak sengaja nemu warung SOTO AYAM yang lokasinya tepat di
Selatan Pabrik Komitrando. Menurut Cempluque, tempat makan ini layak menyandang
gelar S3 alias Sangat Sederhana Sekali. Hhmmm, sebenernya warungnya lebih mirip
gubuk sih dibanding tempat makan *LOL. Cocok banget buat sobat missqueen karena
makanan yang dijual di sini harganya emang murah-murah. Tapi kaum sosialita
amat sangat tyda cocok makan di sini ya, bisa-bisa kena alergi bahkan sebelum
makan. Bukannya apa-apa ya, kalau tiba-tiba sakit kan kudu panggil ambulans
yang biayanya nggak murah ituh, siapa dong yang mau nalangin biayanya?! *ketahuan
ternyata author termasuk sobat
missqueen #okesip.
Oh ya, tempat makan ini hanya cocok untuk sobat kemvroh ya! Khusus para
sobat yang bisa makan di segala situasi dan kondisi, termasuk makan di tempat
yang iyuuhhh. Iya! karena di sini wujud warungnya cuma sekadar gubuk berdinding triplek, berlantai tanah, dan beratap usang, bahkan warungnya langsung
menghadap ke selokan. Hhmm, mantap jiwa! Soal kebersihan tempat dan kebersihan
olahan makanannya, ya nggak ada yang bisa menjamin ya (bercerita sambil
menghela nafas). Tapi, tetep nggak bisa ngelak, SOTO AYAM-nya itu lho, enak dan ngangenin…!
Semoga Pembaca Setia #BlogRanselMungil enggak pada protes ya~ karena (terpaksa)
blusukan virtual ke “tempat makan jalanan” alias street food yang gitu banget. Tapi tetap cempluque review sebagai
salah satu catatan “Jurnal Destinasi Kuliner Cempluque” #apasih. Jadi, plis,
tetep kunjungi blog ini, ya *kedip-kedipin mata. Kalau bukan kalian, siapa dong
yang mau mampir ke blog ini…?
Soto Ayam Campur Lemak dan Tetelan
Quick Review
Soto ayam di warung ini sebenernya sama aja dengan SOTO AYAMdi warung lain, isinya ada nasi, bihun putih, kol
(kubis), taoge, dan suwiran ayam, di atasnya ditaburi seledri cincang, dan
bawang merah goreng. Sama, kan? Tapi yang agak unik itu kuah sotonya, bukan
dari kaldu ayam melainkan dari kaldu sapi, dan kuahnya pun pakai campuran
daging sapi, lemak, tetelan, dan jeroan, walaupun jumlahnya nggak banyak sih.
Rasa kuahnya enak, gurih, dan banyak micin tentunyaaa… Warna kuahnya keruh,
agak kental, dan ada minyak-minyaknya gitu… Hhmm, bolehlah untuk menu sarapan,
atau malah menu makan siang?
Baca Juga :
Warung soto ini lokasinya tepat di selatan Pabrik Komitrando, Jl.
Wonosari Km. 8 Potorono, Banguntapan, Bantul, DIY. Warung ini buka pagi
menjelang siang, sekitar jam 8 sampai jam 9 biasanya ibu pemilik warung udah
siap-siap gelar dagangan. SOTO AYAM,
−sebagai
komoditas perdagangan yang paling utama warung ini, mulai diracik di
mangkok-mangkok, lalu disusun berderet dan bertumpuk. Jadi kalau ada pembeli,
tinggal tuang kuahnya deh, praktis khaannn… Kalau KAWAN RANSEL datang sebelum
jam makan siang, bisa banget kalau mau nambah daging, lemak, tetelan, atau
jeroannya.
Boleh juga nambah kuah sepuasnya, sampe-sampe pas cempluque makan di
sana, ibu penjualnya menyuruh ambil sendiri kuahnya… *Ibuuu, niat jualan nggak
sih?! ^^. Datanglah sebelum jam 12 siang, karena pas jam makan siang warung ini
bakal diserbu pegawai pabrik yang mayoritas mbak-mbak atau ibu-ibu muda. Warung
langsung penuh dan ruameee, dalam sekejap aja SOTO AYAM langsung ludess desss… Inget nggak waktu SMA, kalau jajan
di kantin harus rela desak-desakan demi mendapatkan makanan yang diinginkan, kadang
cepet-cepetan sampe rebutan… Nah kira-kira kayak gitu situasi dan kondisi saat
jam makan siang tiba, saat orang-orang dari negara api menyerang. Tapi ini
lebih parah, berasa lagi main hunger game
gitu…
Walaupun cempluque suka kuah kaldu sapi di warung soto ini, tapi
cempluque kurang suka dengan lemak, tetelan, dan jeroannya. Kebetulan pas ke
sini bareng ama temen yang suka lemak, tetelan, dan jeroan, dia pesen SOTO AYAM dengan request khusus : extra
lemak, tetelan, dan jeroan. Ternyata mangkok cempluque juga dikasih banyak lemak,
tetelan, dan jeroan! Duhh, baunya amis-amis gitu, untungnya disediakan jeruk
nipis dan sambel cabe rawit jadi kupakai banyak-banyak untuk menyamarkan bau
amis lemak, tetelan, dan jeroan. Tapi tetep aja lambaikan tangan, nyerah… Akhirnya
lemak, tetelan, dan jeroan itu pindah ke mangkok teman, hahaha! Selain soto
ayam, ibu penjualnya juga menyediakan lauk dan gorengan, serta aneka keripik…
Harga semangkuk soto ayam murah aja, 8K alias delapan ribu rupiah. Kalau
nambah ekxtra daging sapi, atau lemak, tetelan, jeroan, nambahnya nggak banyak
sekitar seribu atau dua ribu rupiah aja. Tertarik mencobanya??? Yuk, serbuuu…
‒ Teks &
Foto : NISYA RIFIANI / Februari 2019
‒
:: Don’t copy
any materials in this blog without permission ::
Walaupun ulasannya cuma “ah gitu doang” tapi tetep dikasih keterangan
copyright.