Travel & Adventure
Kafe 80’s Bocor Alus, “Mesin Waktu” yang Akan Membawamu Kembali ke Beberapa Dekade Silam
TRAVEL AND ADVENTURE
KAFE 80’S BOCOR ALUS
“MESIN WAKTU” YANG AKAN MEMBAWAMU KEMBALI KE BEBERAPA DEKADE SILAM
“MESIN WAKTU” YANG AKAN MEMBAWAMU KEMBALI KE BEBERAPA DEKADE SILAM
Kota Jogja memang gudangnya
owrang-owrang kreatif.
Sentuhan karya kreatif bisa
digoreskan dimana saja, termasuk dalam konsep tempat makan...
Sebuah bangunan bergaya tradisional joglo penuh warna
terlihat mencolok saat disaksikan dari luar. Belum masuk ke dalam, Kawan Ransel
sudah disuguhkan dengan barang-barang populer yang berasal dari beberapa dekade
silam. Sekarang, jadi semacam barang antik gitu deh...
Di dalam, terpajang segala macam barang yang berasal dari tahun delapan puluhan, ‒mulai dari kendaraan, furnitur lawas, mainan anak, hingga perkakas rumah tangga, tumpah ruah di satu tempat ini, jumlahnya ada ribuan. Semua barang lawas itu milik seorang kolektor, sekaligus pemilik kafe unik ini. Tak ingin menikmati koleksinya sendirian, sang pemilik pun membuka sebuah kafe yang dinamakan KAFE 80’S BOCOR ALUS.
Di dalam, terpajang segala macam barang yang berasal dari tahun delapan puluhan, ‒mulai dari kendaraan, furnitur lawas, mainan anak, hingga perkakas rumah tangga, tumpah ruah di satu tempat ini, jumlahnya ada ribuan. Semua barang lawas itu milik seorang kolektor, sekaligus pemilik kafe unik ini. Tak ingin menikmati koleksinya sendirian, sang pemilik pun membuka sebuah kafe yang dinamakan KAFE 80’S BOCOR ALUS.
KAFE 80’S BOCOR ALUS terdiri dari tiga bangunan
yang mengusung tema berbeda. Bangunan paling depan bertema barang sehari-hari,
bangunan tengah bertema keperluan dapur, dan bangunan paling belakang bertema
barang-barang industrial. Setiap sudutnya tak ada yang tak terhias barang-barang lawas,
mulai dari dinding, pintu, meja, hingga pilar. Kafe ini kesannya seperti ruang
pameran ketimbang tempat makan. Sebagian barang-barang di tempat ini juga
diperjualbelikan, jadi pengunjung bisa memiliki barang-barang lawas yang
dipajang di sana. Untuk menambah suasana yang lapan puluhan banget, lampu
sengaja dibuat temaram. Lagu yang diputar pun merupakan musik lawas.
Selain bertabur barang lawas,
kafe ini juga dihiasi dengan potongan-potongan kalimat yang menggelitik dalam
Bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia.
“Minta kelon terus, Kak?”
“Penak nggonku kan, Kak?”
“Ojo metu sik, Kak!”
“Sek kepenak, Kak.”
“Sok mampir. Sok sambat. Iya to, Kak?”
“Kafe dengan
sentuhan konsep masa lalu itu seolah-olah adalah mesin waktu yang membawa kita
bernostalgia ke zaman dulu.”
SURGANYA SPOT FOTOGRAFI DAN FOTO SELFIE
Kalau Kawan Ransel berkunjung ke KAFE 80’S BOCOR ALUS ini, sangat dianjurkan untuk
berfoto-foto! Kawan Ransel tidak perlu canggung saat berfoto, dan tidak perlu
bingung mencari spot foto, karena beragam sudutnya sudah otomatis jadi spot
foto yang ciamik. Pemilik kafe bahkan menyediakan kostum bergaya tradisional
yang bisa dipinjam, gratis...
Sejak dibuka pada tahun 2017 lalu, KAFE 80’S BOCOR ALUS menarik banyak pengunjung, baik yang muda-muda, ‒yang ingin eksis di
sosial media. Maupun yang tua-tua, ‒yang datang untuk bernostalgia mengenang
masa-masa indah dulu. Tak hanya terkenal di kalangan warga lokal, maupun warga
luar kota. Kakak
pun
mengajakku
mampir ke sini untuk menikmati suasana yang dibangun begitu rupa itu.
Sejatinya, tempat ini merupakan kafe, jadi wajar saja jika
mereka menawarkan beragam jenis makanan dan minuman. Menu didominasi dengan
kuliner rumahan ringan maupun berat, seperti mendoan, telo
goreng, pisang goreng. Menu berat yang ditawarkan juga ala rumahan, seperti
sayur lodeh, sayur asem, tempe goreng.
Di jajaran kuliner kekinian ada roti bakar dan
kentang goreng. Aneka minuman seperti es/wedang teh, jeruk, jahe, secang, dan
aneka jus. Harganya
pun dipatok murah, bandrol harga makanan mulai Rp. 3 ribu – Rp. 25
ribu. Sementara bandrol harga minuman Rp. 5 ribu – Rp. 12 ribu.
Tapi, aku nggak
merekomendasikan tempat ini untuk makan (atau minum), ‒terutama bagi yang kurang
suka barang lawasan dengan setting tempat temaram dan terkesan “berantakan”.
Hmm, bagaimana, ya? Meski tak menampik senang sekali waktu
diajak ke sini, tapi bagiku kurang nyaman saat makan di sini. Pertama,
mungkin aku merasa risih karena saking banyaknya barang-barang lawas di sana
*LOL. Kedua, barang-barang disana “terkesan” berantakan, ‒meski aslinya ditata
dengan sengaja. Ketiga, sudut-sudutnya “terkesan” kumuh, ‒meski sebenernya
selalu dibersihkan setiap hari. Keempat, bagiku penerangannya terlalu temaram, ‒mungkin
karena aku dan kakak berkunjung malam hari kali yaa... Tapi yang namanya
penilaian pribadi selalu bersifat subyektif, sihh...
Saat berkunjung ke KAFE 80’S BOCOR
ALUS jangan harap
mendapatkan jaringan wifi. Pemiliknya sengaja tidak memasang wifi supaya para
pengunjung bisa akrab bercengkerama tanpa terganggu gawai yang ada. Kafe 80’s Bocor Alus buka
setiap hari mulai jam 10.00 pagi sampai jam 11.00 malam. Tersedia
toilet dan tempat parkir yang luas. +Plusnya, pemilik dan karyawan di sini
sangat ramah, saking ramahnya bahkan terasa seperti teman sendiri...
Tidak ada satu pun kafe yang
menyamai kafe ini.
Jadi, kapan kalean ke sini?
KAFE 80’S BOCOR ALUS
Jl. Parangtritis Km. 5,5 Tarudan, Bangunharjo, Sewon, Bantul,
DIY.
Tempatnya lumayan jauh dari pusat Kota Yogyakarta, yaitu
termasuk dalam wilayah Jogja Selatan. Namun, tempat ini sudah bisa diakses
melalui apliakasi pete online. Meski jauh, tempat ini layak dikunjungi...
[ Map ]
‒ Teks oleh : Nisya Rifiani / Juni 2018 ‒
‒ Foto oleh : Wawan Setyawan ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission
::