Coto Makassar Hb Eng, Hidangan Berkuah Asal Sulawesi Selatan

July 30, 2018


EAT AND CULINARY
COTO MAKASSAR HB ENG, HIDANGAN BERKUAH ASAL SULAWESI SELATAN

Sorong, Penghujung April 2018.
Mobil yang kami kendarai baru saja berbelok melewati Masjid Raya Sorong. Pada sore syahdu itu, saya dan shinta, ‒rekan kerja saya, bersama beberapa rekan relawan #SEDEKAHROMBONGAN baru saja melakukan peliputan dan hendak pulang ke penginapan.“Berhenti di COTO MAKASSAR depan, sa (saya) mau kasih traktir makan kawan-kawan semua,” kata Ibu Dini, ‒salah satu kawan relawan, dengan tiba-tiba. Asyik~ ada yang traktir kami makaannn Coto Makassar... Om Mike, ‒yang waktu itu memegang kemudi kendaraan, langsung merapat ke sebuah kedai Coto Makassar yang terkenal di Kota Sorong, COTO HB ENG.


COTO MAKASSAR yang disajikan di warung COTO HB ENG konon cita rasanya otentik. Kuah coto diolah dari 40 jenis bumbu dan rempah tradisional, yang dicampur dengan kacang tanah halus yang digoreng terlebih dahulu. Maka dari itu, kuah sotonya tidak bening seperti kuah soto yang ada di Jawa (kebanyakan), tapi cenderung berwarna putih dan keruh. Isian coto biasanya campuran bagian daging sapi has dalam, dengan aneka jeroan sapi seperti hati, paru, usus, jantung, babat, ginjal, dan lain-lain. Di warung ini, bisa minta isinya daging sapi saja, atau aneka jeroan sapi saja, atau malah campuran keduanya. Karena pengen merasakan coto dengan isian asli, saya pesan coto dengan isian campur (daging dan jeroan).

Baca Juga :

Cara penyajian COTO MAKASSAR biasanya disajikan dalam mangkok kecil, daging atau jeroan yang sudah diolah ditata dalam mangkok lalu disiram kuah coto sampai penuh. Lalu ditaburi bawang merah goreng dan irisan daun loncang (daun bawang). Semangkok coto memang hanya terdiri dari kuah dan daging/jeroan sapi. Dalam coto tidak ada campuran soun dan sayuran seperti kol, atau tauge, seperti soto yang ada di Jawa. Coto Makassar bisa disajikan bersama nasi, tapi umumnya disajikan bersama buras atau ketupat. Buras terbuat dari beras yang dimasak dengan santan dalam jumlah banyak, setelah itu dibungkus dengan daun pisang, kemudian direbus hingga matang.


Buras bentuknya pipih, dalam penyajiannya biasanya dua buras diikat menjadi satu. Buras ini rasanya gurih sekali dan punya aroma yang khas, mungkin karena menggunakan banyak santan. Kalau ketupat udah pada tau semua, yaaa... Saya pilih makan coto dan buras karena jarang ditemukan di kota asal saya. Kata kawan kami, COTO MAKASSAR enak disantap bersama saus tauco. Tapi sepertinya sya nggak doyan tauco, jadi sya memilih mencampur soto dengan sambal cabe biasa, dengan tambahan air perasan jeruk lemon. Oh, ya, jenis jeruknya unik, rasa, warna, dan bentuknya hampir seperti jeruk lemon, tapi ukurannya lebih kecil. Di warung ini juga menyediakan lauk lain seperti telur asin.

Rasa coto COTO MAKASSAR HB ENG ini gurih dan enak, ‒terutama kuahnya ya, daging dan jeroannya juga empuk dan nggak bau prengus. Porsinya semangkuk kecil aja, aku tu pengen nambah tapi malu kenyang karena sebelumnya sudah makan mie ayam. Alhamdulillah, kami ditraktir Ibu Dini, salah satu relawan di #SEDEKAHROMBONGAN... Sembari makan, kami ngobrol, warung makan ini tempatnya memang santai dan nyaman. Pelayanannya juga sangat ramah... Barangkali, tempat ini bisa jadi referensi kuliner jika KAWAN RANSEL berkunjung ke Kota Sorong. Jangan lupa datang ke sini, lidah akan dimanjakan dengan rasa COTO MAKASSAR yang lezat...


Seingat sya, ini bukan pertama kalinya sya menyantap Coto Makassar. Hidangan berkuah asal Makassar, Sulawesi Selatan, ini pernah sya cicip di kota asal sya, Jogja. Tapi entahlah, sya lupa kapan tepatnya, dimanya menyantapnya, bagaimana rasanya, benar-benar lupaaa...

COTO MAKASSAR HB ENG
Jl. Mesjid Raya, Remu Utara, Kota Sorong, Papua Barat.

[ Map ]


Kalau di Jogja, dimana sih warung makan yang menyajikan COTO MAKASSAR yang enak??
Ada yang tau nggak???

‒ Teks & Foto oleh : Nisya Rifiani / Juli 2018 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::


You Might Also Like

6 comments

  1. Aku suka coto. Pertama kali coba di jakarta sini. Itu aja udh enak banget. Pas ke makasar bbrp thn lalu, langsunglah makan coto di sana. Ternyataaaa jauuh lbh enak lagi hahahaha. Aku sampe nagiiih. Samelnya pedeees, kuah gurih dan berempah.. Aku lbh seneng makannya ake buras drpd nasi, kayak temen2 yg lain. :D. Toh khasnya juga pake buras kan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku masih penasaran nih mba, soalnya belom nyoba coto aslinya di makassar nya langsung, lebih enak yaaa pastinyaaa. Aku juga suka burasnya...

      Delete
  2. kalo dipikir-pikir kayaknya aku belum pernah makan coto makassar deh,
    Padahal sering denger dan lewatin beberapa restoranya wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahh gimana? Traveler kok belom pernah nyoba makanan khas...
      Cobalah, enak loh... :)

      Delete
  3. "bagaimana rasanya, benar-benar lupaaa..."
    udah lupa?
    benar-benar udah lupa?
    masa siiih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhhmmm, gimana ya..
      Habis beneran nggak ingat rasa sotonya.
      .
      Eh tapi, kalo' rasamu nggak pernah lupa kok #ea

      Delete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe