Sate Ratu Jogja, Melahap Sate Ayam Kesukaan Turis Mancanegara

September 11, 2018


EAT AND CULINARY REVIEW

SATE RATU JOGJA
MELAHAP SATE AYAM KESUKAAN TURIS MANCANEGARA

“LEBIH DARI 2500 TAMU MANCANEGARA DARI 66 NEGARA SUDAH SINGGAH KE SATE RATU JOGJA.” Agaknya saya terlambat berkenalan dengan SATE RATU JOGJA. Sepanjang usia hidup di KOTA JOGJA, sekalipun belum pernah berkunjung ke SATE RATU JOGJA. Kalah, Coy, sama Turis Mancanegara... #isin.


Nisya sempat berjalan-jalan sebentar di sekitaran taman tengah Jogja Paradise Foodcourt, Jl. Magelang Km. 6, Sinduadi, Mlati, Sleman. Sebelum akhirnya sampai di sebuah kedai sate sederhana yang terletak di bagian belakang foodcourt. Namanya, SATE RATU, “Kesukaan Turis Mancanegara dan Indonesia.” Kedai sate yang satu ini terlihat berbeda dari kedai lainnya di sekitarnya. Papan nama besar dengan aksen warna merah-putih menyambut setiap tamu yang berkunjung. Aroma bebakaran menyeruak di sekitar kedai, rupanya bagian depan kedai digunakan untuk tempat membakar sate.

Harum bumbu sate seolah mengundang setiap orang yang melintas untuk datang. Sukses, saya pun tergoda untuk mencobanya... Memasuki kedainya, nuansa sederhana semi tradisional membalut desain interior kedai. Namun, aksen internasional yang dihadirkan cukup menarik perhatian. Ada peta dunia besar dengan daftar negara-negara di bagian bawahnya. Ada puluhan nama negara yang diberi tanda centang, dan rupanya, SATE RATU JOGJA pernah kedatangan pelanggan dari negara-negara itu. Sampai Medio September 2018, ada lebih dari 2500 tamu mancanegara dari 66 negara pernah menyesap nikmatnya SATE RATU JOGJA...


Seseorang menyapa saat saya hendak memesan menu. Pak Budi Seputro, Owner Sate Ratu Jogja, ‒yang ternyata saat itu sedang berada di kedai, menyapa para pelanggan yang datang. Tak menyangka, ia pun tak segan berkenalan dan bercengkerama dengan saya, ‒yang baru pertama kali datang ke kedainya. Pak Budi yang humble dan mudah akrab dengan orang lain ini memulai dengan cerita cikal bakal kedai satenya. Mulai dari kedai angkringan, sampai akhirnya menempati tempat yang sekarang. Namun sebelum mengobrol lebih jauh, saya mau mencicipi menu di sini, ah...

Pasti KAWAN RANSEL juga penasaran kan, dengan menunya, dengan cita rasanya, dengan para tamunya yang berasal dari manca negara... Tenang, Nisya akan mengulasnya satu persatu...

:: MENU ::
SATE RATU JOGJA hanya menyajikan dua menu andalan, yaitu SATE MERAH dan LILIT BASAH, +plus satu menu tambahan yaitu CEKER TUGEL.

SATE MERAH

Sate ayam yang disajikan di SATE RATU JOGJA memang beda dengan jajaran sate ayam lainnya, jenis sate dan cita rasa yang disajikan sangat khas dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Umumnya sate diolah dan disajikan bersama bumbu kacang dan kecap, tapi tidak di kedai sate ini. Cara pembuatan sate merah ini juga beda dengan sate lainnya, daging ayam pilihan dimarinasi dengan bumbu merah dalam kurun waktu cukup lama. Baru deh dibakar di atas bara api yang panas... Hasilnya memunculkan warna merah pada sate, karena itu dinamakan “SATE MERAH”.


Ketika saya pertama kali mencicipinya, rasa manis buru-buru menyerbu indra perasa saya. Namun, belum sempat ia menguasainya, rasa pedas tiba-tiba menyusulnya dengan cepat. Keduanya berpadu, menyatu, seolah menciptakan harmoni meski karaktertistiknya beda, manis-pedas. Daging ayamnya sendiri terasa lembut, empuk, mudah dikunyah. Ini cocoknya dimakan saat hangat, dan ditemani nasi hangat pula... Seporsi sate merah dibandrol Rp. 23.000,- berisi enam tusuk.

LILIT BASAH

LILIT BASAH dikembangkan dari sate lilit khas Pulau Dewata, Bali. Pak Budi mengkreasikan kembali jenis sate ini, baik dari segi bumbu, cita rasa, cara pengolahan, hingga tampilannya. Sate lilit kemudian bertransformasi menjadi sajian yang kemudian dinamakan “Lilit basah” dan menjadi menu andalan di SATE RATU JOGJA. Masih menggunakan bahan baku ayam cincang, namun bumbunya sedikit berbeda. Tidak terlalu banyak menggunakan bumbu kuning (kunyit), dan diberi sentuhan sensasi pedas, tentu saja racikan istimewa khas SATE RATU JOGJA.


Pengolahan Lilit Basah tidak dibakar seperti sate lilit pada umumnya, namun dimatangkan dengan cara dikukus. Lilit Basah SATE RATU JOGJA berbentuk balok, sedikit berkuah, diberi garnish potongan ketimun segar dan bawang merah goreng. Lilit Basah disajikan tanpa tusukan ataupun stik bambu seperti sate lilit pada umumnya, namun presentasinya dibentuk balok seperti tahu yang sepanjang kira-kira 8 cm. Wah, unik, ya... Lilit Basah Khas SATE RATU JOGJA mempunyai tekstur, terasa lembut saat dimulut namun tetap juicy dan gampang dikunyah. Bandrol seporsi Lilit Basah Rp. 23.000,- berisi empat potong Lilit Basah.


Selain Sate Merah dan Lilit Basah, SATE RATU JOGJA masih punya menu pedas lainnya yang diberi nama “Ceker Tugel”. Sesuai tajuknya, ceker yang disajikan tidak lagi berbentuk utuh, namun sudah dipotong-potong. Kalau bahasa jawa, sudah ditugel-tugel. Makanya namanya berubah jadi “Ceker Tugel”. Bagi para menggemar ceker ayam seperti saya pasti penasaran dong dengan menu ini. Sayangnya, saat saya santap malam di sini, menu ini pas tidak tersedia. Memang, menu ini tidak setiap hari ada, hanya disajikan di hari-hari tertentu saja... Sate Ratu Jogja menyediakan Lilit Basah Frozen dan Bumbu Sate Merah.

  
SATE RATU JOGJA
JOGJA PARADISE FOODCOURT
Jl. Magelang Km. 6, Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY.

[ Map ]


‒ Teks & Foto oleh : NISYA RIFIANI / September 2018 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::



You Might Also Like

6 comments

  1. waaaah, ketok pedes banget.
    mules wetengku ngko

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini nggak begitu pedes kok, mas, ada rasa manis2 nya gitchuuu~ ❤️

      Delete
  2. Replies
    1. Ayo cobain kakaakkk~ kalau pas mampir ke jogja yaa.. :)

      Delete
  3. Iya satenya beda ya... nggak sama bumbu kacang dan kecap. tapi menggunakan bumbu merah, pingin cobain pas ke Jogya. selain gudeg tentunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bumbu merahnya pun rasanya khas...
      jangan lupa masukkan tempat ini di daftar waiting list. :)

      Delete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe