Sop Ayam Pak Min Klaten. Tempat Makan Favorit Masyarakat Jogja

June 28, 2019


Semangkok sop ayam dengan kuah kaldu enak nan lezat yang disajikan hangat-hangat???
Hhhmmm, siapa pun pasti mau! Yuk, berburu sop ayam…
SOP AYAM PAK MIN KLATEN salah satu juaranya!

*

EAT AND CULINARY

SOP AYAM PAK MIN KLATEN
TEMPAT MAKAN FAVORIT MASYARAKAT JOGJA

Ketenaran SOP AYAM PAK MIN KLATEN memang sudah tersiar ke penjuru negeri, termasuk di KOTA JOGJA. Ada belasan cabang tersebar di penjuru kota pelajar ini. Tiap warungnya hadir dengan umbul-umbul berwarna hijau terang, dengan tulisan berwarna merah. Berdasar rangkuman dari berbagai sumber, Sop Ayam Pak Min Klaten berawal dari sebuah warung yang berada di dalam Pasar Klaten, sekitar setengah abad yang lalu. Warung itu sempat tutup sementara karena ada pembangunan pasar.

Pak Min, pemiliknya, kemudian membuka warung di tempat lain. Warung Sop Ayam Pak Min kemudian menjadi tenar dan menjadi buruan para pecinta kuliner. SOP AYAM PAK MIN KLATEN kian berkembang dan buka cabang. Meski Pak Min sendiri sudah meninggal dunia, sekarang warungnya sudah punya cabang yang tersebar di berbagai kota. Cabang-cabang Sop Ayam Pak Min Klaten sekarang dikelola oleh anak-anak Pak Min. Di umbul-umbulnya biasanya juga dituliskan nama anak yang mengelola cabang itu.

*

Cabang Sop Ayam Pak Min Klaten di KOTA JOGJA tersebar di titik-titik strategis. Lokasi warung yang paling dekat dengan rumahku jaraknya nggak nyampe sekilo meter. Lha tempatnya ada di ujung gang masuk... Well, walaupun begitu aku malah jarang jajan di sana lho. Nah, biasanya aku malah dateng ke SOP AYAM PAK MIN KLATEN yang ada di Jl. Wonosari Km. 6. Warung yang ini deket kantor, tinggal jalan aja nyampe... *masalahnya durasi jalannya berapa menit yah?! helaawww~ Hhmm, setidaknya kalo’ pengen menu sop ayam untuk makan siang, tinggal ke sana aja. Jarak dari kantor ke warung itu juga nggak jauh, *tapi ke sana nya tetap naek kendaraan, enggak jalan ^^. Pas musim dingin (hujan) pas banget makan yang hangat-hangat macam sop ayam...

Semangkok SOP AYAM PAK MIN KLATEN yang melegenda ini terdiri dari ayam (dan/atau bagian-bagian ayam) dan kuah kaldu, dengan tambahan (sedikit) bawang merah goreng dan seledri cincang. Bagian-bagian ayamnya bisa pilih sendiri, semua ada mulai dari kepalaaa pundak-lutut-kaki lutut-kaki leher, dada, sayap, paha, tepong, ceker, brutu, daging aja atau kulit aja, jeroan ampela-ati juga ada, sampe uritan pun adaaa. Model penyajianmya begini, bagian-bagian ayam tersebut sudah disiapkan dalam mangkok-mangkok, dijajar dan disusun di meja. Pengunjung tinggal pilih aja tuh, ‒mana yang pengen dimakan. Waiter akan menyiapkannya: memberinya bumbu dan kuah, lalu mengantarkan ke meja tempat kita makan. Serba cepat, nggak perlu nunggu lama.


Lalu, gimana dengan cita rasa kuah kaldunya?
Di lidahku cenderung gurih asin~ lada putih dan penyedapnya terasa banget, nget, nget! *micin-nya banyak kayaknya. Kuahnya sedikit berminyak, rasa kaldunya juga terasa... Kuanya cenderung keruh. Rasa kuahnya SAMA di setiap gerai sop ayam. Meski aku bukan pemburu makanan, aku udah mencicipi menu ini di banyak gerai yang berbeda, baik lokasinya di Jogja, di Klaten, di Purworejo ‒waktu perjalanan liputan aku mampir ke SOP AYAM PAK MIN KLATEN. Sungguh rasanya tiada beda, teman-teman, nampaknya memang racikan bumbunya sama! Patut diacungi dua jempol, empat jempol (sama jempol kaki), delapan jempol (pinjem jempol temennya), karena dimana pun gerainya, rasanya samaaa, KONSISTEN!

Baca Juga :
Sop Ceker Padhang Atine. Sajian Santap Malam yang Menghangatkan Badan

Untuk menemani semangkok sop, KAWAN RANSEL bisa pilih nasi putih atau bihun putih, biasa disajikan terpisah, ‒kecuali untuk menu campur. Aku sendiri lebih suka makan pake bihun, karena menurutku nasinya agak kasar gitu, jadi kurang mantap gituu. Sayangnya sop yang disajikan gitu doang, alias tidak ada sayurannya. Buat pengabdi food combining mungkin ini semacam penghianatan, ya. Soalnya komposisi sop ayam terdiri dari karbohidrat dan protein *kalau di food combining, padanan seperti ini tyda direkomendasikan, teman-teman... Nah, buat buibu yang straight kudu ngasih anak balitanya sayur-sayuran di setiap manu makan, kalau jajan di SOP AYAM PAK MIN KLATEN bawa sayur rebusan sendiri, lah!


Kalo’ KAWAN RANSEL jajan ke SOP AYAM PAK MIN KLATEN, jangan lewatkan lauk pauknya, soalnya rasanya tak kalah khas. Ada tempe goreng, tahu goreng, perkedel kentang, sama aneka sate. Terutama tempe gorengnya, jangan lupa coba yaaa~ Tempe ini tuh tempe daun segi empat, *tempe yang dibungkus daun. Satu bungkus terdiri dari satu pcs tempe, untuk pengolahannya biasanya utuh, nggak dipotong-potong.

Tempe daun di warung ini ukurannya lebih besar dari tempe daun biasa. Tempe digoreng sampai kering, biji kedelainya yang ukurannya besar-besar itu kelihatan jelas. Teksturnya crunchy di bagian pinggirnya *KAWAN RANSEL yang suka pinggiran tempe goreng, cung! Saiaaa… ^^ Pinggiran tempenya ada sensasi kriuk-kriuknya. Rasanya tempe goreng ini gurih bet, dan asin.

Oh, ya, soal harganya bervariasi ya. Mulai sop biasa tanpa nasi Rp. 6 Ribu, sop pisa daging sampai dada mulai Rp. 13 ribu – Rp. 20 Ribu. Minuman es/wedang teh atau jeruk Rp. 3 Ribu – Rp. 6 Ribu. Gorengan (tahu, tempe, perkedel) Rp. 1 Ribu.


Di warung yang aku temui, mayoritas bersih, lantainya sudah berkeramik dan ada washtafelnya juga. Di beberapa warung ada yang kurang bersih dan pencahayaannya kurang. Secara pelayanan, termasuk standar sih ya. Waiter-nya menawarkan item-item yang tersedia dengan ramah. Kadang, mereka memulai obrolan, baik saat memesan atau saat membayar. Aku sendiri tipe orang yang tidak terlalu terganggu kalau diajak ngobrol duluan oleh waiter. Kalo’ lagi mood mah nanggepin…

Cuma, di Gerai SOP AYAM PAK MIN KLATEN Jl. Wonosari, aku tidak suka saat para waiter itu bicara keras-keras dengan sesama waiter saat jeda kerja (waktu tidak melayani pelanggan). Cukup mengganggu dan nggak nyaman tuh, apalagi diantara mereka ada yang merokok. Keluhanku huma itu aja sih, hehehe... Semoga makin hari pelayanannya makin bagus ya...

‒ Teks & Foto oleh : NISYA RIFIANI / Juni 2019 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe