Pekan Budaya Difabel 2022 Hadir dengan Tema "Ngayomi Ngayemi"

November 28, 2022


PEKAN BUDAYA DIFABEL 2022 HADIR DENGAN TEMA “NGAYOMI NGAYEMI”

 

Pekan Budaya Difabel kini telah memasuki tahun ke-4. Cikal bakal acara ini sejatinya dimulai sejak 2016, dengan diselenggarakannya Jambore Difabel. Sebuah kegiatan yang berkaitan erat dengan keterlibatan kawan-kawan disabilitas. Dalam penyelenggaraannya, didukung oleh Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tiga tahun kemudian, yaitu pada 2019, kegiatan tersebut bermetamorfosa menjadi Pekan Budaya Difabel.

 

>> PEKAN BUDAYA DIFABEL DALAM SEKILAS

 

Pekan Budaya Difabel atau PBD rutin diselenggarakan sejak 2019. Acara yang digelar selama hampir sepekan ini terdiri dari beragam program acara menarik, antara lain pameran, workshop, pertunjukan, dan operet inklusi.

 

PBD sukses dihelat tahun 2019. Event pertama berlokasi di Gedung Societet Military Taman Budaya Yogyakarta. Begitu pun pada tahun 2020, berlokasi di tempat yang sama, dalam suasana pandemi awal acara tetap digelar dengan keterbatasan yang ada.

 

Tahun 2021, meski pandemi belum juga sirna. PBD tetap hadir dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. walapun pandemi membuat segala langkah serba terbatas, PBD tetap diselenggarakan den menyuguhkan beragam program acara.

 

>> TAHUN 2022, PBD HADIR DENGAN TEMA “NGAYOMI NGAYEMI”

 

Pekan Budaya Difabel kembali hadir! Kali ini mengusung tajuk “Ngayomi Ngayemi”. PBD 2021 digelar selama sepekan, mulai Senin, 28 November 2022 hingga Sabtu, 3 Desember 2022. Ada yang berbeda dari helatan kali ini… Ketika tahun-tahun sebelumnya lokasi acara berada di area Kota Yogyakarta, kali ini bergeser menepi ke wilayah pedesaan. Yaitu di Desa Wisata Kebon Agung, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

>> Digagas Kawan Difabel dan Pegiat Seni-Budaya Inklusi

 

Perhelatan Pekan Budaya Difabel 2022 kali ini diprakarsai oleh kawan-kawan difabel serta beberapa kelompok pegiat seni-budaya difabel maupun inklusi di Yogyakarta. Acara ini juga didukung oleh Dana Keistimewaan melalui Dinas Kebudayaan DIY.

 

“Pekan Budaya Difabel 2022 merupakan agenda penting, dimana banyak melibatkan teman-teman difabel. Memang ini saatnya mereka menjadi bagian dari subyek pelestarian seni-kebudayaan. Maka harus ada kegiatan yang memfasilitasi teman-teman difabel,” kata Aryanto Hendro Suprantoro, Kepala Seksi Seni Dinas Kebudayaan DIY, pada acara Jumpa Media, yang diselenggarakan pada Sabtu, 26 November 2022, di Pendopo Dinas Kebudayaan DIY.

 

Hadir pula sebagai narasumber dalam acara jumpa media tersebut, Broto Wijayanto selaku Ketua dan Pimpinan Produksi Pekan Budaya Difabel 2022, Patoni selaku Perwakilan Desa Wisata Kebon Agung, Imogiri, Bantul, serta Cublik Sulistyo selalu perwakilan Penyandang Disabilitas dari Desa Wisata Kebon Agung, Imogiri, Bantul.

 

“Acara ini akan melibatkan 60% kawan-kawan difabel dan komunitas seni-budaya difabel dan inklusi Yogyakarta. Bersama-sama, secara inklusi, kita akan melaksanakan rangkaian acara pekan difabel ini,” kata Hendro. “Harapannya, acara ini berlanjut hingga tahun depan, dan dapat merayakannya bersama kawan-kawan difabel dari luar kota,” lanjut Hendro.

 

>> Mengapa Memilih Desa Wiasta Kebon Agung?

 

Desa Wisata Kebon Agung Imogiri terpilih bukan sebatas hendak menggaungkan geliat wisata pedesaan. Desa ini memang terkenal akan alamnya yang masih asri nan lestari, desa ini juga memiliki spot wisata Bendung Tegal, tak ketinggalan kuliner khasnya yaitu mie ayam.

 

Lebih dari itu, ada keinginan untuk menggeser kepedulian terhadap kawan-kawan difabel bukan hanya di perkotaan, namun kali ini di pedesaan. Artinya kita juga harus hadir di tengah-tengahnya. Mengingat beberapa warga juga merupakan penyandang disabilitas akibat gempa 2006.

 

“Masyarakat di Desa Wisata Kebon Agung begitu antusias dengan acara ini. Kita akan menyelenggarakan acara secara inklusi itu sangat luar biasa…” kata Patoni. “Sinergi dengan warga ini akan menjadi sesuatu yang unik,” lanjutnya.

 

“Tentu acara ini akan menjadi wadah bagi teman-teman disabilitas, sekaligus menjadi motivasi, terutama bagi saya dan teman-teman disabilitas di Imogiri,” kata Cublik.

 

“Begitu banyak acara seni-kebudayaan di Jogja. Sejatinya (acara) tidak harus diselenggarakan di pusat kota. Maka kali ini kita coba geser ke desa…” tambah Hendro.

 

>> Tentang Tema “Ngayomi Ngayemi”

 

Ngayomi Ngayemi terpagut dari kata dasar berbahasa Jawa, yaitu “ayom” dan “ayem” yang memiliki padanan kata “berlindung” dan “berbahagia”. Dari sini bisa didenifisikan bahwa dibalik tema ini, ada keinginan untuk bisa saling melindungi, sekaligus membahagiakan, termasuk kita dan kawan & sahabat difabel semua, sehingga inklusivitas itu pun tercipta secara alami.

 

>> SKUY! INTIP AGENDA HELATAN PEKAN BUDAYA DIFABEL 2022

 

PEKAN BUDAYA DIFABEL 2022 dibuka pada Senin, 28 November 2022, di Area Bendung Tegal Jayan, Desa Wisata Kebon Agung, Imogiri, Bantul. Acara ini akan dimeriahkan oleh Punokawanita, kelompok musik dan pertunjukkan inklusi, dan Puser Bumi, kelompok musik asli Yogyakarta, masing-masing anggotanya merupakan difabel tunanetra.

 

Turut memeriahkan acara ini Ndaru Ndarboy Genk, musisi asal Bantul, Yogyakarta. Ndaru Ndarboy Genk memang tengah naik daun dengan genre musik dangdut, dan memiliki banyak penggemar baik di Yogyakarta maupun Indonesia. Komitmen Ndaru untuk Jogja, termasuk kawan marginal (difabel) pun luar biasa.

 

“Banyak teman-teman difabel yang suka Mas Ndaru dan merupakan penggemar Mas Ndaru. Namun dalam pertunjukan biasa, mustahil teman-teman difabel menonton dengan leluasa dan nyaman. Makanya, pada momentum pembukaan ini, kami hadirkan tempat khusus bagi teman-teman difabel,” kata Broto.

 

Ada banyak program acara yang hadir, yaitu lain pameran, talkshow, workshop, pertunjukan, operet inklusi, screening film, serta pengajian. Yang istimewa kali ini, PBD 2022 menghadirkan pasar rakyat yang menghadirkan pengusaha difabel dan masyarakat setempat.

 

Pekan Budaya Difabel turut mengundang perorangan dan komunitas seni difabel dan inklusi di Jogja. Antara lain Kasuli, Nalitari, Bawayang, Punokawanita, ISTA Band, SAS Inklusi, Ruang Karakter, Turonggo Jati, Unique Project Theater, Teater Timoer & Kopimoka.

 

>> Workshop

Ada berbagai workshop menarik yang dijadikan dalam acara ini, yaitu:

-          Workshop Belajar Bisindo by Kasuli. Workshop ini hadir bagi teman-teman yang ingin tahu dan belajar bahasa isyarat. Workshop ini selama acara dan bisa ditemui di booth Kasuli.

-          Workshop melukis kentongan, membuat tambir, memasak apem, membuat ecoprint, dan memasak carabikang. Wokshop ini sudah terjadwal dan tidak setiap hari ada. Cek jadwalnya di media publikasi Pekan Budaya Difabel 2022 @pekanbudayadifabel (Instagram).

 

Sebagaimana helatan tahun-tahun sebelumnya, semua program acara yang dipersembahkan dalam acara ini dapat dinikmatai oleh masyarakat / public secara gratis, tidap dipungut biaya. Jika lelah berkeliling, jangan cemas, pengunjung bisa beristirahat sambil menikmati kuliner dan musik akustik di area bendungan.

 

PENUTUPAN

Pekan Budaya Difabel 2022 ditutup pada Sabtu, 3 Desember 2022, bertepatan dengan hari Disabilitas Internasional. Acara penutupan menghadirkan pertunjukkan Operet Punokawanita, yang semua lakonnya diperankan oleh perempuan, dan inklusi.

Gongnya ditutup dengan gelaran wayang istimewa. Mengapa istimewa? Karena dalangnya merupakan difabel tunanetra. Gelaran ini sangat worth it untuk ditonton…

 

Jadi, pengen liat pertunjukkan yang mana? Pengen nyoba kuliner unik apa? Pengen ikut workshop apa aja?

Yuk! Hadir dalam Pekan Budaya Difabel 2022. Cuma enam hari aja, jadi jangan sampai ketinggalan, ya!

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe