Madura, Circa 2021 (1) - Totampe Beach Cafe & Resto

December 08, 2022

 

MADURA, CIRCA 2021 (1) 

TOTAMPE BEACH CAFÉ & RESTO

 

Kunjungan saya ke Pulau Madura, circa 2021, sebenarnya bukan perjalanan yang direncanakan. Awalnya saya hanya berniat berkunjung ke Surabaya. Tapi, kawan-kawan saya di sana tiba-tiba mengajak saya ke Madura. Mereka memang suka tahu bulat: dadakan. Sebenarnya tidak mendadak juga sih, sehari sebelumnya mereka sudah memberi tahu kalau kami akan ke Madura. Saya kira bercanda, loh…

 


“Nis, besok kita ke Madura, ya!” ajak Pak Tomo, Koordinator Wilayah SR Surabaya. Beliau yang mengundang saya ke Surabaya, waktu itu.

“Hah? Besok banget…? Oke, Pak!” jawabku. Sedikit terkejut, tapi saya nggak ada kata selain menyetujuinya.

 

Meski agak ragu, tapi esoknya saya tetap siap-siap sedari fajar. Pak Tomo memang benar datang, tapi sudah mulai siang, sekitar jam 8. Beliau datang bersama Mak Riany, Mbak Lacha, dan Pak Jamil. Tino yang hari itu bertugas jadi driver kami memang sudah standby di rumah singgah. Saya juga menginap di rumah singgah. Sekitar jam sembilan kami bertolak dari Surabaya menuju Madura.

 


Misi perjalanan kami kala itu, *ceileh misi, mengunjungi kawan-kawan SR Madura, dan liputan tipis-tipis, *dan pada akhirnya liputannya memang tipisss banget! :D

 

Beberapa tahun silam saat perjalanan ke Madura, sepanjang perjalanan saya tidur, dan saya menyesal! Kali ini saya bertekad menikmati panorama selama perjalanan, because Madura so Amazing! Selepas melewati Jembatan Suramadu, roda ambulans kami mulai menyusuri jalanan Pulau Garam. Ah, sayangnya saya nggak sempat ambil dokumentasi saat melewati jembatan…

 


#1

 

Kami melewati jalur pantura yang pemandangannya oke banget. Jarak jalan hanya beberapa puluh meter dari pantai dan laut. Seat duduk saya yang berada di sebelah kiri, menambah keuntungan buat saya karena lebih leluasa melihat pemandangan laut. Selama itu saya nggak tidur, biasanya boro-boro, pelor! Nempel langsung molor…

 


TOTAMPE BEACH CAFÉ & RESTO

Kami rehat sebentar untuk brunch di sebuah café resto yang berada di atas laut, tempatnya bernama Totampe Beach.

 

Nama “Totampe Beach” ini agak ambigu sebenernya. Saya pun nggak tau pasti, nama ini adalah nama pantainya, atau nama café restonya. Selama perjalanan ke Madura, saya paling banyak mengambil dokumentasi foto di tempat ini, karena emang keren banget.

 

Totampe Beach punya beberapa seat tempat makan, ada gazebo-gazebo dan bangunan semi outdoor. Tempat makan ini juga menyediakan tempat makan di atas lautan. Ada jembatan kayu yang menghubungkan kedua seat. Jembatannya estetik…

 


Waktu kami tiba di sini, kira-kira sudah pukul 10 atau 11, saya lupa. Tapi terik dan panasnya nggak maen-maen! Sialnya, saya nggak pake sunblock baik di wajah maupun badan. Harus rela terbakar api cintamu sinar matahari, yaudah ikhlas aja.

 

Yang unik, di sini banyak spot buat foto. Spot yang paling laris mungkin spot gitar, atau spot tangga cinta. Jangan lupa berfoto di jembatan juga! Saat itu, untuk foto orang ya lumayan tricky ya. Karena rasanya matahari tepat di atas kepala, dan sinarnya cemlorot banget…

 


Tapi, di sini saya bisa dapet foto landscape. Untungnya hasil foto landscape-nya cakep-cakep meski hanya dipotret pake hape. Meski potret diri saya tyda ada yang bagus, tapi foto landscape yang keren bisa sedikit menutup kekecewaan saya.

 

Selain tempatnya unik, makanannya juga enak. Ada menu bebek tapi karena belum ready, jadi kami makan ayam saja, padahal saya kepengen makan bebek. Ke Madura enggak makan bebek gimana sihh?! Rasanya seperti patah hati…

 


#2

 

Usai brunch, kami melanjutkan perjalanan untuk menemui kawan-kawan SR Madura. Kami bertemu di satu titik, tapi saya kurang tau nama daerahnya. Kawan-kawan dari SR Madura ada Cak Kholil, Cak Syakur, Cak Munir, Cak Hasan, dan Pak Muhammad. Beberapa sudah pernah saya temui sebelumnya.

 

Setelah itu, ada beberapa Pasien Dampingan SR Madura yang rumahnya kami kunjungi. Saat liputan itu, Pak Tomo terkesan memburu-buru. Ternyata, beliau berniat mengajak kami untuk liburan ke Pantai Sembilan di suatu pulau di ujung timur Madura. Lah nggak bilaanggg… >.<

 

#3

 

Sebelum liburan, kami sempat singgah ke rumah Pak Muhammad. Di sana, kami dijamu makan siang, -sebenarnya menjelang sore, dengan menu lengkap. Diawali dengan es buah pemecah dahaga di tengah cuaca vanas, kemudian kami menyantap menu sederhana ala rumahan, tapi cita rasanya nggak tergantikan.

 

Menu khasnya yaitu nasi jagung. Makan nasi jagung di Madura adalah momen terbaik! Pendampingnya ada lauk dan sayur, didominasi dengan seafood. Lalapannya juga beragam. Lengkap! Saya pengen makan banyak dan nambah tapi saya malu kenyang. Usai makan kami pun melanjutkan perjalanan.

 

Sepanjang perjalanan, kami banyak melewati pasar. Banyaakkk banget sampai saya ingat… Sebenernya pasarnya sama saja dengan yang ada di Jawa. Tapi, sempat terbesit di benak asyiknya blusukan pasar sambil hunting kuliner. Saya belum banyak mencoba kuliner khas Madura, dan saya yakin banyak yang enak-enak.

 

Roda mobil kami terus melaju, sampai pada akhirnya kami sampai di Pelabuhan Tanjung, sudah sore waktu itu.

 

#

 

Bersambung ke part-2…

 

-Rifia Nisya

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe