Menjelajah Museum Unik. Lokasinya Ada di Dalam Rumah Sakit.

August 07, 2022


MUSEUM UNIK DI JOGJA. LOKASINYA ADA DI DALAM RUMAH SAKIT!

 

Halo #KAWANRANSEL

Kali ini, aku akan ajak kalian jalan-jalan ke museum di Jogja, lagi, ya!

 

Iya! Museum di Jogja memang banyak banget, salah satunya adalah museum yang akan kita kunjungi kali ini, yaitu MUSEUM DR. YAP PRAWIROHUSODO.

 

 

Museum ini unik banget loh, karena lokasinya berada di dalam rumah sakit! Ih, kira-kira horror nggak tuh??? Ternyata, sama sekali enggak, Gaesss…

 

Museum ini sudah jadi “incaran” saya sejak lama, sebenarnya. Cuman, belom sempat ke sana, Cuy #alesan. Makanya, begitu ada tawaran kunjungan bareng Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, saya langsung mengiyakan ajakan trip bareng itu…

 


 TRIP MUSEUM BARENG DISBUD DIY

 

Trip ini adalah sebuah agenda jelajah museum bertajuk “Wajib Kunjung Museum” atau WKM. Masyarakat Jogja bisa ikut WKM, semua akomodasi dan transportasi difasilitasi Disbud DIY dari Dana Keistimewaan DIY. Setiap perjalanan WKM, dimulai dari dan diakhiri di Kantor Disbud DIY yang berlokasi di Jl. Cendana No. 11 Kota Yogyakarta.

 

Para peserta akan berangkat bersama menggunakan bus-bus lucu yang disediakan oleh Disbud DIY. Kenapa lucu? Karena bus-nya warna-warni dan ada karakternya seperti Tayo, Hey Tayoo, Hey Tayooo… Biasanya, dalam sehari, akan ada dua destinasi museum yang berbeda. Udah gitu, peserta juga difasilitasi tiket museum, snack & makan siang.


Dan semua itu gretong alias ge-ra-tis… Saya tau banget kalo’ kalian juga suka yang gratis gratis gini kan, kann… Oiya. Kalian juga bisa ikutan WKM, loh. Caranya? Hmm, kalian pasti penasaran, yaa… Tenang aja, nanti saya bocorin anu-anuannya.

 

Sekarang, saya lebih fokus cerita jalan-jalanku, ya. Yuk, kalian bisa simak perjalananku menyusuri museum ini. Seru!


MUSEUM DR. YAP PRAWIROHUSODO DALAM SEKILAS

Di Jogja, ada rumah sakit spesialis mata, namanya Rumah Sakit Mata Dr. Yap Yogyakarta. Meski rumah sakit ini sangat terkenal, sayang sekali belum banyak yang mengetahui bahwa ada sebuah museum di dalam rumah sakit ini. Namanya Museum Dr. Yap Prawirohusodo.


Museum Dr. Yap Prawirohusodo menyimpan banyak cerita sejarah tentang sepak terjang dan dedikasi seorang ophthalmologist, atau dokter spesialis mata yang terkenal, yaitu Dr. Yap Hong Tjoen. Seperti yang kalian tebak, beliau ialah pendiri Rumah Sakit Mata Dr. Yap Yogyakarta.



SEJARAH SINGKAT DR. YAP HONG TJOEN DAN RS MATA DR YAP

Rumah Sakit Mata Dr. Yap didirikan oleh Dr. Yap Hong Tjoen, dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun 1923. Yap Hong Tjoen lulus dari bangku kuliah di Leiden, Belanda, pada tahun 1919.


Beliau kembali ke tanah air, dan mulai mewujudkan angan-angannya yaitu mendirikan klinik mata. Keinginannya sangat kuat terlebih banyak masyarakat yang menderita penyakit mata dan kebutaan di Hindia-Belanda (Indonesia).



Bermula dari mendirikan balai pengobatan mata di Gondolayu (sekarang menjadi Kantor Pos Gondolayu). Dengan jiwa sosialnya yang tinggi, semua pasien yang berobat kepadanya mendapatkan hak yang sama.

 

Dengan meningkatnya jumlah pasien, kemudian dengan dana pribadi dan bantuan dari berbagai pihak, Dr. Yap Hong Tjoen mendirikan Rumah Sakit Mata Dr. Yap. Rumah sakit ini dahulu bernama Prinses Juliana Gasthuis voor Oogglijders, karena salah satu sumber pembiayaan berasal dari Belanda.

 

Kemudian, pada tahun 1926 didirikan Balai Mardi Wuto, yaitu pusat pelatihan yang memberikan Pendidikan dan Keterampilan kepada tunanetra agar mereka dapat berdaya. Sekarang, kalian bisa melihat replika bagunan sekolah ini di bagian depan museum.

 


“MUSEUM INI ADALAH TEMPAT YANG TEPAT UNTUK MENELUSURI JEJAK SEJARAH RUMAH SAKIT, SEKALIGUS MENILIK SECARIK KISAH HIDUP PENDIRINYA.”

 

Museum ini diresmikan tahun 1997 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menempati bangunan di lingkungan Rumah Sakit Mata Dr. Yap Yogyakarta, dengan luas tanah 246 m2. Cukup bikin gempor kalau keliling-keliling…

 

LOKASI MUSEUM DR. YAP PROWIROHUSODO

Komplek Rumah Sakit Mata Dr. Yap Prawirohusodo.

Jl. Cik Ditiro No. 5 Kota Yogyakarta.

[ Map ]

 

 

Waktu berkunjung ke sana, rombongan kami masuk melalui Yap Square, yang berada di barat rumah sakit. Ya memang pintu masuknya di situ, sih ^^ Saya kurang tau apakah bisa masuk melalui rumah sakit atau tidak. Jadi kalau ke sana mendingan lewat jalan yang benar…

 

Fun Trivia

Karena masuk melalui Yap Square, bisa sekalian jajan kopi enak yang kedainya berada di salah satu ruko di sana.



TELUSUR MUSEUM MULAI DARI MANA?

 

Dari depan.

Iya, sih bener…

 

Cuma waktu itu rombongan kami buanyak banget, jadi dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing menelusuri tiga ruangan yang ada di sana, bergantian. Karena saya sendirian, alias nggak ada yang kukenal #WANIDEWE, saya lihat nggak ada yang kayaknya asik diajak kenalan, saya gabung sama kelompok emak-emak alumni sebuah universitas.

 

Emak-emak ituuu, walaupun kelihatannya rempong, tapi super ramah dan baik banget! Selama perjalanan, dijamin nggak bakal kelaparan. Amunisi mereka bejibun, Gaess…

 

Vibes-nya rumah sakit banget, memang sih karena beneran di dalem rumah sakit. KAN KUBILANG APA TADI?!

 


KOLEKSI MUSEUM

 

Ada tiga ruangan yang kami jelajahi. RUANGAN PERTAMA merupakan ruang penyimpanan koleksi alat medis dan buku-buku. Ruangan ini berada tepat setelah pintu masuk. Ruangannya cukup luas, dulu merupakan bangsal rumah sakit.

 

Ruangan ini menyimpan alat-alat kedokteran yang pernah digunakan oleh Dr. Yap dan rumah sakit ini sejak awal berdiri. Meski kini sudah kuno, alat-alat kedokteran ini sangat canggih di masanya. Ada juga koleksi foto dokumentasi dan buku milik Dr. Yap. Buku-buku yang sebagian besar berbahasa asing tersebut disusun rapi dalam rak-rak kayu. Setidaknya ada 934 judul buku tersimpan di museum ini.

 

Selanjutnya, ada ruangan tempat menyimpan alat-alat rumah tangga milik keluarga. Diantara ruang pertama dan kedua ini terdapat koridor yang cukup lebar. Koridor ini menjadi tempat memajang kendaraan-kendaraan yang digunakan oleh Dr. Yap.

 

Ruangan kedua ini menyimpan alat-alat rumah tangga milik Dr. Yap dan keluarganya. Koleksi berupa nakas, lemari penyimpanan, mesin jahit, alat fotografi, alat elektronik (radio), lukisan, dan berbagai macam perkakas rumah tangga. Seperti setrika arang, serta cangkir, piring, gelas, yang terbuat dari keramik bernilai tinggi.

 

Ruangan yang terakhir yaitu ruangan keluarga yang menyimpan koleksi pribadi. Yaitu berbagai furniture yang pernah digunakan, seperti tempat tidur, nakas hias, meja rias, kaca hias, guci, dan juga lukisan wajah Keluarga Dr. Yap.

 

Di museum ini, pengunjung dapat berfoto, tapi TIDAK BOLEH menyentuh koleksi museum. Hal ini adalah salah satu upaya menjaga dan merawat koleksi museum.

 

WAKTU KUNJUNGAN MUSEUM

Hari Buka : Senin – Sabtu. Jam 09.00 – 15.00 WIB.

Minggu dan Hari Besar Nasional TUTUP.

HTM : Gratis

 

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe