Berkunjung ke Museum Wayang Beber Pertama di Indonesia dan Dunia

August 03, 2022


 

MUSEUM WAYANG BEBER PERTAMA DI INDONESIA & DUNIA

 

Tak Kenal Maka Tak WAYANG

Uih! Tagline yang sangat nyentrik, yah.

Saya pertama kali kenal dengan tagline ini ketika berkunjung ke Museum Wayang Beber Sekartaji.

 

Oke! Mungkin, #KAWANRANSEL (juga) nggak familiar dengan istilah wayang beber ini. Makanya, saya akan mengajak kalian semua untuk mengenal lebih dekat tentang WAYANG BEBER, dan Museum Wayang Beber Sekartaji.


WAYANG BEBER DALAM SEKILAS…

 

Wayang beber memang salah satu jenis wayang. Tapi, bentuk wayang ini beda dengan wayang yang lebih dulu dikenal selama ini, loh. Bentuk wayang beber mirip dengan lukisan, dan dikisahkan oleh dalang dengan cara membeberkannya (merentangkannya). Wayang beber terbuat dari berbagai media seperti kain, kanvas, kertas daluang, dan kuningan kecil.


Jadi, wayang beber itu wayang yang cerita dan tokohnya dilukiskan dalam lembaran. Jenis wayang ini memang tidak begitu populer dibanding dengan Wayang Golek di Jawa Barat, Wayang Orang di Yogyakarta dan Jawa Tengah, atau Wayang Kulit di Jawa Timur. Tapi, Wayang Beber termasuk wayang tertua di Indonesia, loh.

Teknik pembuatan wayang beber menggunakan teknik lukis dan memakai bahan alami sebagai pewarnanya, antara lain: daun suji (hijau), kunyit (kuning), arang (hitam), kulit mahoni (coklat), dan daun indigo (biru). Untuk mengetahui sejarah lengkap perkembangan wayang beber, kalian bisa membacanya di www.wayangbeber.org.

 

 


INI MUSEUM WAYANG BEBER PERTAMA DI INDONESIA DAN DUNIA


FAKTA! Museum Wayang Beber Sekartaji adalah museum pertama di Indonesia maupun di Dunia yang menyajikan koleksi wayang beber.

 

Lokasinya berada di Bantul, DIY. Wah, warga Bantul -pada khususnya & warga Jogja -pada umumnya pasti pada bangga dong ya! *bythewaysayawargabantul #BANGGA


 📌 Alamat lengkapnya ada di Gang Pancasila, Dusun Kanutan RT. 08, Kel. Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro, Kab. Bantul, Prov. DI Yogyakarta.


Lokasinya tidak bisa dibilang dekat dari pusat Kota Jogja. Jadi, persiapkan dirimu jika ingin berkunjung kemari, alias jangan ngeluh karena tempatnya jauh #HEHEHE.

 


SELAMAT DATANG DI MUSEUM WAYANG BEBER SEKARTAJI

 

Jangan terlalu kaget saat mengetahui lokasi museum yang berada di tengah perkampungan warga. Bangunannya pun menempati rumah sederhana. Gerbang sederhana yang pertama menyapa para pengunjung yang datang. Kemudian, Rumah Limasan segera mencuri perhatian mata yang memandang. Rumah ini merupakan bangunan utama museum.

 

Kedatangan saya ke museum ini disambut oleh rintik gerimis yang tak terlalu deras, tapi tetap semangat. Saya bertemu dengan Mas Indra Suroinggeno, pemrakarsa sekaligus pemilik museum ini. Beliau juga seorang seniman dan pelukis. Mas Indra lantas membawa saya dan pengunjung lainnya ke zaman keemasan perjalanan wayang, sebuah cahaya dan bayang.

 

Mas Indra memulainya dengan mengisahkan sejarah wayang beber. Disela cerita dibumbui dengan lawakan yang renyah sehingga saya dan pengunjung lainnya tidak merasa bosan…

 


SAATNYA ROOM TOUR…

 

Ada 3 Ruang Utama di museum ini, yaitu Ruang Sabda atau Ruang Pagelaran (di Bangunan Rumah Limasan), Ruang Palon (Ruang Penyimpanan), dan Ruang Serat (Ruang Naskah Kuno). Pada bagian luar terdapat gazebo kandang kebo, disebut demikian karena sangat unik dan menyerupai kandang kerbau atau sapi.

 


RUANG SABDA

 

MUSEUM WAYANG BEBER SEKARTAJI juga mementaskan kembali pagelaran wayang beber. Di museum ini, ada ruangan khusus untuk mementaskan wayang beber, yaitu di Ruang Sabda atau Ruang Pagelaran. Ruang ini dilengkapi dengan beberapa peralatan musik seperti bonang, saron, kendang, dan gong.


Beruntung saat saya ke sana, Mas Indra bersedia untuk menampilkan pagelaran wayang beber. Beliau sendiri yang menjadi dalang! Mas Indra menggelar pertunjukan bersama anak-anak yang tinggal di sekitar museum, yang tergabung dalam sebuah sanggar seni bernama “Sanggar Bhuana Alit”.

 


RUANG PALON

Ruang Palon berfungsi untuk menyimpak koleksi wayang beber.

 

RUANG SERAT

Ruang ini adalah ruangan tempat menyimpan koleksi lontar, naskah, dan perhiasan kuno.

 

Mas Indra mempunyai keinginan untuk menghidupkan budaya leluhur, sekaligus mengenalkan wayang beber kepada masyarakat luas.

 


DIBALIK NAMA “SEKARTAJI”

 

Museum ini dinamai SEKARTAJI −yang merupakan singkatan Bahasa Jawa “Semedi Cakra Jawata Aji”. Maknanya yaitu meditasi menuju pusat energi dewa-dewa agung.

 

Nama ini melambangkan angka 1951 Tahun Jawa atau 2017 Tahun Masehi. Memang, museum ini didirikan Tahun 2017, Gaes.

 

Nama “Sekartaji” juga dikenal di masyarakat karena di dalam salah satu cerita wayang beber, Dewi Sekartaji merupaklan tokoh utama.

 


LALU, APA AJA KOLEKSINYA?

 

Banyak banget! Pada khususnya adalah koleksi lukisan wayang beber yang termasuk barang langka. Koleksi wayang beber terbuat dari berbagai media. Cerita wayang pun berbeda-beda, seperti Ande-ande Lumut, Keong Mas, Jaka Tarub, dan lain sebagainya.

 

Selain koleksi wayang beber, #KAWANRANSEL juga bisa melihat naskah, lontar, dan koleksi kuno lainnya. Ada gamelan-gamelan kuno yang mengiringi pentas wayang beber, juga benda-benda yang terbuat dari batu seperti patung, lesung, dan lain-lain.

 

Semua koleksi tersimpan dengan baik dan terawat.

 


BISA COBA BIKIN WAYANG BEBER LOH…

Memang museum ini juga membuka workshop melukis wayang beber yang bisa diikuti masyarakat umum. Selain itu, pengunjung juga bisa mencoba membuat kertas Nusantara. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya melestarikan budaya Nusantara.

 

Sayang sekali saya tidak sempat mencoba untuk melukis wayang maupun membuat kertas Nusantara.

 

ALAMAT MUSEUM WAYANG BEBER SEKARTAJI

Gang Pancasila, Dusun Kanutan RT. 08, Kel. Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro, Kab. Bantul, Prov. DI Yogyakarta.

[ Map ]

 

 

WAKTU KUNJUNG MUSEUM

Museum Wayang Beber Sekartaji buka setiap hari: Senin – Minggu : 08.00 – 16.00.

💰 Untuk dapat mengakses museum ini, Sahabat hanya perlu merogoh kocek sebesar sepuluh ribu rupiah per orang, perhari.

 

Buat yang akan datang berombongan, sebaiknya konfirmasi terlebih dahulu agar pengelola museum dapat mempersiapkan penyambutan pengunjung.

 

Afffordable banget kan. Jadi, kapan kalian mau berkunjung ke sini???

 

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe