Stasiun Surabaya Gubeng

December 15, 2022

 

STASIUN SURABAYA GUBENG

 Entah magnet apa yang ada di Kota Surabaya. Ibarat candu, ia selalu memaksa saya kembali ke sana. Sebenarnya Surabaya bukan kota yang asing lagi buat saya. Pasalnya, di masa kecil dan remaja, ayah sering sekali mengajak saya mengunjungi kota ini. Saat saya bekerja, pernah bertugas beberapa hari di kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Timur ini. Bahkan baru-baru ini, daya tariknya selalu menggoda saya untuk kembali, dan kembali lagi…

 


Dari sekian banyak cerita tentang Surabaya, ada salah satu yang begitu membekas bagi saya, yaitu kenangan di Stasiun Surabaya Gubeng, atau dikenal sebagai Stasiun Gubeng. Agak menggelikan memang… Tetapi tidak dapat dipungkiri, saya punya pengalaman naik dan turun kereta di stasiun ini dengan beragam perasaan…

 

Meski tidak begitu ingat, yang jelas dulu ayah dan saya selalu turun dan naik kereta di stasiun ini. Beranjak dewasa, ketika ada tugas negara, perjalanan liputan saya pun selalu dimulai dari sini, dan diakhiri di sini juga. Begitu juga saat berpergian sendirian baru-baru ini…

 

Setiap tiba di Stasiun Gubeng, saya selalu duduk sejenak di kursi tunggu penumpang. Sekadar menenangkan diri… Saat berada di stasiun ini, saya juga selalu memotret fasad bagian depan. Meski berkali-kali saya lakukan, entah mengapa tak pernah mengenal kata bosan.

 

Ah, tapi saya nggak pernah hunting street photography secara serius. Kenapa nggak terpikirkan, ya? Padahal banyak aktivitas menarik di sini… Selain fasad, lalu lalang dan kegiatan para penumpang adalah obyek yang menarik untuk didokumentasikan.

 

Kalau kalian berada di Stasiun Gubeng, kalian akan menemui pengamen jalanan yang selalu hadir di pagi dan siang, setiap hari. Macam sekolah, nggak pernah absen… Pengamen jalanan yang terdiri dari beberapa orang itu bahkan menjadi salah satu ikon di stasiun terbesar di Surabaya dan Jawa Timur ini.

 

Stasiun Gubeng ibarat perangkat yang selalu merekam bagaimana perasaan saya ketika datang dan pulang. Saya ingat, tak pernah merasa berat ketika berangkat ke Surabaya. Tapi ketika pulang, wah jangan tanya, macam-macam emosi pernah saya rasakan di stasiun ini.

 

Saya pernah pulang dengan rasa suka cita. Karena sudah kangen rumah, pengennya buru-buru sampai Jogja. Pernah juga, saya kembali dengan ganjalan di hati. Kecewa lantaran gagal bertemu orang yang ingin saya temui. Seketika patah hati…

 

Akhir-akhir ini, adalah saat yang paling berat ketika harus meninggalkan Surabaya. Keponakan saya yang menggemaskan tinggal di sana, pulang artinya berpisah dengannya. Dan saya enggan, takut kangen…. Tapi, mau bagaimana lagi?

 

Saat pulang, ada satu gerai yang selalu saya kunjungi di Stasiun Gubeng, yaitu Gerai Roti O. Saya pasti jajan di gerai ini, pasti! Es cokelat dan pastry cokelat yang enak sangat cocok untuk menemani perjalanan selama di kereta.

 

Kenangan di Stasiun Gubeng memang berkesan. Tapi hanya akan usang jika disimpan sendirian. Makanya, saya tak segan ceritakan ke kalian. Semoga kisah ini tersimpan kuat dan tak pernah kabur dari ingatan.

 

Setelah ini, ada rencana ke Surabaya?

Tentu saja! Ingat, saya belum photo street di sana…

Saya juga ingin mengambil dokumetasi pengamen jalanan.

 

Jika ada pengalaman baru lagi, pasti akan saya ceritakan di sini…

 

- Rifia Nisya / 2022

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe