[ Review ] Kebon Pasundan, Hidden Gem Masakan Sunda di Jogja

October 13, 2025



SENSASI MAKAN SIANG MASAKAN SUNDA DI SAUNG TENGAH SAWAH

 

Ingin menikmati masakan khas Sunda saat berada di Jogja? Kalian dapat mengobati kangen kulineran sunda dengan datang ke Kebon Pasundan.

 

Ada banyak tempat makan atau restoran masakan khas sunda di Jogja. Sebagai tukang makan, saya pernah coba beberapa tempat makan atau restoran masakan khas sunda di Jogja. Ini salah satu rekomendasi tempat makan masakan sunda dengan cita rasa otentik yang ada di Jogja: Kebon Pasundan. Hidden Gem di Jl. Parangtitis ini tak hanya menyajikan kuliner sunda, tetapi suasana tempatnya juga sangat mendukung...

 

Teman-teman ada yang sudah pernah makan di Kebon Pasundan? Atau belum pernah?

Kalau belum pernah, itu artinya kalian harus menyimak review & experience saya ketika menikmati sajian dan suasana di Kebon Pasundan. Let's reads arround!

#

 


Beberapa waktu yang lalu, Dhika @gendut_kulineran, #temanmakan saya, mengajak mencoba kuliner di Kebon Pasundan. Soal makan-makan, tentu saja saya tidak menolah, haha! Kemudian, Saya dan Dhika bertemu langsung di Kebon Pasundan di hari perjanjian. Dhika ternyata datang lebih dahulu, sedangkan saya datang belakangan. Sembari mencari-cari Dhika, saya berkeliling area tempat makan ini. Kebon Pasundan berada di tengah pedesaan, dan tempatnya dikelilingi sawah, masih sangat asri.

 

Ini kali pertama saya nyobain makan di Kebon Pasundan. Sesuai tajuknya, Kebon Pasundan mengajak pengunjung makan di Kebon, dengan menu-menu makanan asli Pasundan (Sunda) -pada khususnya, dan masakan Nusantara (pada umumnya). Saya melangkahkan kaki memasuki area Kebon Pasundan, tanah pijakan ditutupi dengan rumput, di samping kiri kanan jalan ditanami bunga-bunga. Suasana khas pedesaan di Kebon Pasundan sangat asri, udaranya bersih dan segar. Tempatnya adem, bikin betah berlama-lama deh...

 


Berbeda dengan resto sunda lainnya, Kebon Pasundan menyediakan saung-saung sebagai tempat makan, saungnya bagus juga estetik. Terdapat 14 saung, ada saung berukuran kecil, sedang, sampai besar dapat dipilih sesuai dangan jumlah tamu. Untuk tamu yang datang rombongan, ada bangunan terbuka (joglo) yang siap menampung tamu dalam jumlah banyak. Antara saung dengan saung juga cukup berjarak, sehingga privasi juga terjaga. Tapi, alangkah bijaknya apabila pengunjung saling menjaga privasi, setidaknya tidak berbicara keras atau berisik.

  

Kebon Pasundan memiliki area yang luas. Kebun-kebun dipenuhi berbagai macam tanaman dan sayuran: cabe, labu, terong, kenikir, ketimun, kemangi, dan masih banyak lagi. Beberapa bahan makan yang disajikan di sini ternyata hasil petik kebun sendiri loh, gaes. Tapi, ingat ya, pengunjung tidak boleh memetik hasil kebun di sana. Suasana semakin asri karena adanya kolam hias, dan kolam ikan. Gemericik airnya membuat pikiran makin rileks...

 


MENU DAHARAN DI KEBON PASUNDAN

Bukan cuma suasana, masakan sunda yang disajikan cita rasanya otentik, menunya juga beragam. Ada banyak menu yang dipesan Dhika, saya ngikut host nya saja karena saya diajak. Saya beruntung mengunjungi Kebon Pasundan bersama Dhika. Karena dia orang sunda jadi bisa menilai cita rasa yang otentik dan yang kurang otentik. Oke saya akan bercerita tentang makanan yang saya santap...

 

Menu pembuka yang disajikan yaitu Karedok, -semacam salad sayur dengan saus kacang. Kalau di jawa, sebut saja Lotek. Sebelumnya, saya sudah pernah mencoba karedok, tetapi karedok yang saya coba sebelumnya rasanya berbeda dengan karedok yang disajikan di Kebon Pasundan. Banyak yang suka karedok, tapi sepertinya saya tidak. Saya lebih suka versi lotek, karena lebih banyak rasa dan banyak jenis sayurannya.

 


Makanan utama yang saya coba yaitu nasi liwet dan nasi tutug oncom. Kedua menu ini memang menu favorit di sini, dan menurut saya harus dicoba saat kalian makan di Kebon Pasundan. Tentu saja saya mencoba keduanya dan saya menyukai keduanya. Parahnya saya menghabiskan seporsi nasi liwet sendirian, hahaha! 😂  Jadi favorit bagi saya...

 

Sejujurnya, meski porsinya imut, nasi liwetnya enaakkk. Selain rasanya gurih, nasinya pulen, campuran ikan kecil (teri) di dalam nasi menambah cita rasa makin kaya, ditambah potongan cabai dan petai di atasnya. Beuhhh, mantep banget! Condiment Nasi Liwet yaitu lalapan: kol, timun, kemangi, terong bulat, dan mandatory lalapan khas sunda: LEUNCA. Nasi Liwet bisa dipadukan dengan lauk sesuai dengan selera masing-masing, dinikmati dengan sayur juga oke.

 


Untuk lauk (protein) yang saya coba ada dua jenis ikan, disajikan untuk menikmati Nasi Liwet. Salah satunya ikan asin yang dimasak dengan banyak cabai dan tomat hijau. Satunya lagi, ikan nila yang dimasak asam manis dengan kuah cukup banyak. Keduanya enak, saya cicip semuanya… Saya memilih ikan asin untuk menemani makan saya, menurut saya paling cocok dimakan bareng Nasi Liwet. Apalagi potongan cabenya fresh dan rasanya masih cruncy, tomatnya juga masih segar.

 

Saya sebenarnya juga tertarik dengan Nasi Tutug Oncom. Selain belum pernah mencoba sebelumnya, saya juga penasaran dengan citarasa olahan oncom. Satu suapan nasi dengan campuran oncom masuk mulut saya, -ngicipin punya Dhika, hehehe. Tak disangka, Nasi Tutug Oncom ini ternyata cocok juga dengan lidah saya yang original Jawa. Rasanya gurih, ada sedikit manis, oncomnya tidak terlalu pahit, aroma oncomnya tidak terlalu menyengat.

 


Kata Dhika, di tempat asalnya, oncom yang digunakan sebagai campuran nasi tutug oncom lebih kering. Jadi oncom dikeringkan dahulu sebelum diolah menjadi nasi tutug oncom. Kalau di Kebon Pasundan, oncomnya basah. Tapi menurut saya, nasi tutug oncom yang seperti ini sudah enak… Dhika menjelaskan, oncom yang digunakan dalam menu ini adalah oncom merah atau oncom cokelat (karena warnanya cokelat).

 

Menu pendamping nasi tutug oncom yaitu lalapan dan lauk: tahu, tempe, dan ikan kering (ikan asin). Lalapannya juga khas, ada mentimun, terong bulat, leunca -lalapan wajib sunda, kecipir, labu siam, dan kangkung rebus. Dan yang tidak boleh ketinggalan, yaitu sambel dadak khas Sunda. Uniknya, paket lalapan dan lauk ini disajikan dalam cobek. Menurut Dhika, sambel dadak rasanya otentik. Kata dia, Approve ☑️

 


Sambel Dadak adalah sambel ala sunda, yang dibuat dadakan sesaat sebelum makan. Khasnya, sambel ini menggunakan kucuran air jeruk yang segar. Pedesnya nampol bikin merem melek, tapi nagih wey... Dan saya suka! Kata Dhika, dia juga sering bikin sambel dadak dan rasanya mirip 99%. Jenis sambal lain yang tersedia di sini yaitu Sambel Mentah, Sambel Mateng, Sambel Dabu-Dabu, dan Sambel Bawang.

 

Sebagai #TemanMakan, tentu kami wajib bikin konten ketika kami makan. Si Paling Ngonten bestieee, hehehe... Setelah selesai sesi foto dan shooting untuk keperluan konten, saya dan dhika mulai makan sambil ngobrol di saung. Suasananya memang enak banget buat bersantai, Gaes! Lagam sunda mengalun pelan di saung-saung melalui speaker yang dipasang di sana. Sore itu sangat tenang, angin sepoi-sepoi berhembus mengantarkan aroma sawah yang khas...

 


“Gimana, Dhik? Udah kayak di kampung belum?”

“Wah, ini sih udah mirip banget kayak di sunda sana," kata Dhika.

“Dari semua resto atau tempat makan sunda di jogja yang pernah aku coba, kayaknya tempat ini sih yang vibesnya mendekati suasana di sunda sana, makanannya juga...” lanjutnya. Wah kalo’ yang menilai orang sunda asli, saya juga nggak meragukan...

 

Menu sayur yang kami coba yaitu Sayur Asem, -salah satu masakan favorit saya. Di rumah, kalo’ makan sayur asem, saya bisa menghabiskan semangkok sayur asem sendirian. Sayur Asem di sini terbilang enak, bumbu dan cara masaknya sama dengan yang biasa ibu saya masak. Kami juga mencoba jenis lauk lainnya yaitu Tumis Oncom Leunca. Menu ini termasuk porsi besar dan bisa untuk makan 3 hingga 4 orang.


Oya! Jangan lupa cemilannya! Ada combro yang menul-menul, satu porsi isinya 3. Ini juga enak, karena selain ukurannya mantap, combronya ini tidak keras dan isian oncomnya banyak, tapi pas. Dengan ukuran yang besar, sudah pasti mengenyangkan. Jadi saran saya, jangan menikmati combro sebelum makan besar, nanti keburu kenyang. Combro ini memang cocok untuk cemal-cemil sambil ngobrol setelah makan. 

 

Saya dan Dhika mencoba tiga minuman segar: Strawberry Mojito, Ocean Blue, dan Es Kuwut. Ketiganya merupakan pilihan tepat untuk menutup makan siang (menjelang sore) kala itu.

 

Berikut ini pricelist menu yang kami coba:

Paket Nasi Cobek 25K

Nasi Tutug Oncom 7K

Nasi Liwet 10K

Karedok 17K

Nila Pesmol 22K

Peda Lombok Ijo 18K

Tumis Oncom Leunca (17K)

Sayur Asem 10K

Combro 15K (Isi 3)

 

Selain menu-menu yang saya coba, masih ada pilihan menu lain, mulai dari aneka sayur, aneka lauk dari ikan, ikan asin, ayam & bebek, cumi, udang, maupun seafood lain, daging, dan lain sebagainya. Ada juga menu paket sesarengan, yaitu paket makan untuk berdua, berempat, maupun rombongan. Ada snack & aneka cemilan, dan jenis minumannya juga banyak, ada teh, kopi, aneka jus, aneka es nusantara, di deretan minuman kekinian ada aneka mojito. Yah, siap-siap bingung aja, hehehe...

#

 


LOKASI KEBON PASUNDAN 

Gimana? Penasaran dengan suasana dan cita rasa masakan di Kebon Pasundan?

Langsung aja mampir ke sana, alamatnya ada di Gang Sangkal, Jurug, Bangunharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, DIY, Gmaps ready ya. Kebon Pasundan buka setiap hari Senin sampai Minggu. Untuk menikmati masakan sunda di sini, datanglah mulai pukul 10.00 sampai pukul 22.00. Waktu yang tepat untuk berkunjung ke sini yaitu sore hari, sekitar pukul 16.00. 

 

Jalan menuju ke Kebon Pasundan terbilang aksesibel untuk roda dua maupun roda empat. Minusnya, jalan gang masuknya tidak rata, lumayan kerasa bergeronjal bagi pengendara motor -seperti saya, huhuhu T.T Kebon Pasundan memiliki parkir di halaman yang cukup luas. Khusus kendaraan roda dua ada canopi-nya. Parkir di sini berbayar ya, gaes. Nominalnya normal kok, 2K untuk motor, 3K untuk mobil. Ada penjaga parkir yang siap mengarahkan.

 

KEBON PASUNDAN

Gang Sangkal, Jurug, Bangunharjo, Kec. Sewon, Kab. Bantul, DIY, 55188.

[ Map Kebon Pasundan ]

 

(Rifia Nisya)

 

 


You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe