Sate Kambing Sor Talok, Terenak Se-Asia Tenggara

April 20, 2019



“Setiap kali ke Jogja, kawan saya Mas Butet Kartaredjasa, selalu mengajak saya makan... Katanya, yuk, makan sate terenak se-Asia Tenggara. Sate Kambing Sor Talok...” ‒ William Wongso, Pakar Kuliner Indonesia ‒

Berdasarkan pernyataan itu, aku jadi penasaran banget nih dengan tempat makan sate kambing yang dibilang Bapak William Wongso, Sate Kambing Sor Talok. Aku pun mulai cari-cari review-nya di internet, cukup terkenal rupanya. Aku cari lokasinya juga, ‒di google maps tentunya, dan mendapati kenyataan bahwa tempatnya lumayan jauh, men! Di Kawasan Kabupaten Bantul...

Tempat tinggalku dan tempat kerjaku memang di Kabupaten Bantul, tapi yang pinggiraannn… *Dan yang pinggiran itu justru lebih dekat dengan KOTA JOGJA, dan jauh dari Kota Bantul. Hiyuuhhh… Tapi setiap bulan, kantorku ngantar majalah ke Kompleks Kantor Bupati Bantul, yang lokasnya ada di sebelah selatan Warung Sate Kambing Sor Talok. Jadi sekalian antar majalah, sekalian jajan di warung sate satu ini…

#



SATE KAMBING SOR TALOK
KULINER ENAK, LEZAT, DAN SEDERHANA,
TERENAK SE-ASIA TENGGARA!

“Sajian sate dikenal karena mengusung ciri khas masing-masing. Sate Kambing di Warung SATE KAMBING SOR TALOK mempunyai kekhasan potongan daging kambingnya yang besar-besar.”

SATE KAMBING SOR TALOK menempati sebuah warung sederhana yang terbuat dari kayu, lokasinya di tepi jalan tapi agak menjorok ke dalam. Suasana sejuk dan teduhnya pohon talok menyambut setiap pengunjung yang baru datang. Dari luar, pengunjung bisa melihat daging kambing yang digantung di balik bilik kaca. Di bagian itu juga digunakan untuk meracik pesanan, sekaligus tempat meletakkan sayur-sayuran pendamping menu utama. Di dekatnya digunakan sebagai area memasak dan membakar sate, sangat sederhana karena masih dimasak secara tradisional menggunakan anglo dan arang, dengan ‒bantuan kipas angin kecil.

Sesampainya di SATE KAMBING SOR TALOK aku segera pesan menu seporsi sate kambing. Di sela menunggu pesanan, aku memperhatikan sang pedagang mempersiapkan menu yang dipesan oleh tamu. Pertama mereka memotong daging kambing yang digantung di bagian depan warung, potongannya cukup besar.Daging untuk sate yang sudah dipotong-potong kemudian ditusuk dengan ruji sepeda yang terbuat dari besi, lalu dimasak dengan dibakar di atas arang. Konon, satenya menggunakan tusuk jeruji besi supaya daging bagian dalam juga matang sempurna, karena panas yang dihantarkan oleh besi tersebut.

Satu porsi sate di warung SATE KAMBING SOR TALOK hanya terdiri dari dua tusuk sate. Wheittsss, tapi jangan khawatir karena selain potongan dagingnya besar-besar, jumlah potongannya juga banyak. Satu tusuk sate kira-kira setara dengan 5 tusuk sate biasa, cukup banyak. Setelah satenya matang, tidak langsung disajikan kepada pelanggan, pedagangnya melepaskan dagingnya dulu dari tusukan jeruji sepeda. Sate disajikan dalam piring sederhana. Agar lebih nikmat disantap, sate dilumuri dengan kecap manis kental berwarna hitam pekat, entah apa mereknya, tapi rasanya cukup manis. Di atasnya kemudian ditaburi dengan merica yang sengaja ditumbuk kasar, cukup banyak jumlahnya. Cacahan bawang merah dan cabe rawit, serta potongan tomat segar disajikan dalam satu piring.

Baca Juga :
7 Alasan Kenapa Kamu Harus Coba Sate Padang

Sate disajikan bersama nasi dalam bakul berukuran kecil, ‒walaupun kamu cuma pesan seporsi sate tetap akan dikasih nasi sebakul. Jadi bisa mengambil nasi sesuai dengan kemampuan makan, kalau kurang tinggal nambah aja. Selain itu, sate juga disajikan bersama sepiring lalapan yang terdiri dari potongan mentimun dan kol (kubis) yang dirajang halus. Untuk satenya sendiri rasanya maknyusss, dagingnya juicy. Legit berpadu dengan kecap, apalagi dimakan bersama bawang merah dan merica, membuat hangat dada dan perut. Sate yang belum dicampur dengan bumbu kecap rasanya cenderung gurih-asin. Rasa dagingnya benar-benar enak dan aku pun suka... Emang nggak salah nih penilaian Mas Butet Kartaredjasa dan Pak William Wongso Tapi nggak boleh makan kebanyakan yaa, inget kolesterolnya tuhhh!

Minusnya cuma satu, aku mendapat beberapa potong daging yang alot, besok kalau ke sana lagi bakal berpesan pada penjualnya agar dibuatkan yang matang. Selain Pak Wiliam Wongso, pesohor yang pernah mampir ke sana ialah Pak Bondan Winarno (Alm), juga beberapa selebritis lokal maupun nasipnal. Foto-foto ketika mereka mampir ke Warung SATE KAMBING SOR TALOK diabadikan oleh pemiliknya dan dipajang di dalam warung, bersama beberapa piagam penghargaan yang pernah diraih.

Seporsi SATE KAMBING SOR TALOK dibandrol sedikit lebih mahal dibanding dengan kuliner sejenisnya, yaitu Rp. 40.000,- per porsi, ‒tapi harga itu sudah termasuk nasi dan lalapannya. Selain sate yang terkenal enak dan lezat, Warung SATE KAMBING SOR TALOK juga menghadirkan menu lainnya yang tak kalah lezat, yaitu gulai, tongseng, tengkleng, dan kambing guling. Aku belum pernah mencobanya ke-empatnya, mungkin kamu bisa mencobanya duluan dan menceritakannya ke aku, ya...

Tidak seperti warung makan dengan menu kambing lainnya yang biasanya bukanya siang sampai sore, WARUNG SATE KAMBING SOR TALOK justru buka dari pagi jam 07.00, cuma sampai siang aja. Kira-kira menjelang jam 12 siang sudah mau kukutan (tutup) karena sudah mau habis... Jadi, KAWAN RANSEL yang mau mencicipi kuliner ini sebaiknya datang pagi sadja, daripada kehabisan karena satenya keburu diserbu pembeli, atau malah kecele karena warungnya udah keburu tutup.


KAWAN RANSEL yang berasal dari jawa pasti udah tau arti istilah sor talok, singkatan dari ngisor talok, artinya di bawah (pohon) talok. Pohon talok juga dikenal dengan sebutan pohon kersen, pohon keres, atau pohon seri. Pohon ini berdaun kecil, bunganya berwarna putih, berbuah kecil dan rasanya manis, ‒warna buahnya merah cerah kalau sudah masak. Pohon talok umumnya bercabang banyak, rimbun, dan tumbuh mendatar sehingga membentuk seperti kanopi. Tak heran, di bawah pohon ini sangat teduh, dan sering digunakan untuk tempat usaha. Seperti SATE KAMBING SOR TALOK ini, warungnya memang ada di bawah pohon talok.

Warung ini sangat sederhana, terbuat dari kayu, bergaya kotangan, yaitu dinding bagian bawah tertutup, sementara dinding bagian atas terbuka. Lantainya dari semen, ruangannya tidak bisa dibilang bersih dan rapi, pencahayaannya juga kurang. Bagian dalamnya terdiri dari dua sisi, satu sisi merupakan bilik tempat memasak dan mempersiapkan pesanan. Sisi lain merupakan tempat makan pelanggan yang terdiri dari satu meja panjang yang lumayan besar, dengan bangku kayu di dua sisinya. Di atas meja juga digunakan untuk meletakkan macam macam barang seperti sendok, piring, toples kerupuk, atau keranjang jajanan.

Di luar ada dua meja-kursi panjang untuk tempat makan pelanggan. Dan di bagian inilah tempat makan yang tepat, karena di sini teduh dan sejuk. KAWAN RANSEL kalau makan di warung ini pilih saja tempat makan di luar, *soalnya kalau di dalam panas, men. Oh, ya untuk minumannya seperti warung minuman lain seperti teh, jeruk, dan minuman kemasan. Tapi aku menyarankan untuk pesan es jeruk atau jeruk hangat aja, yang asam-asam, asupan penetralisasi zat besi dan kolesterol.

Gimana, menarik kan kulineranya. Mau kulineran blusukan juga???


#

SATE KAMBING SOR TALOK
Jl. Pramuka, Trirenggo, Kabupaten Bantul, DIY.

[ Map ]


Keterangan :
Jika Kawan Ransel datang dari Kota Jogja, warung ini paling gampang diakses melalui Jl. Bantul, melajulah ke selatan menuju Kota Bantul. Sampai perempatan Masjid Agung Bantul, berbeloklah ke kiri, dan ikuti jalan itu sekitar 1 km. Sampai pengkolan ke arah selatan (kanan), lambatkan laju kendaraanmu.SATE KAMBING SOR TALOK lokasinya tepat di pinggir jalan di area sawah, kiri jalan.

Bagi KAWAN RANSEL yang gemar makan daging kambing, harus coba SATE KAMBING SOR TALOK! Jangan lewatkan kalau bertandang ke Jogja, ya!

‒ Teks & Foto : NISYA RIFIANI / April 2019 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::


You Might Also Like

51 comments

  1. Mantap.. Mumpung habis gajian.. Santap sate kambing boleh ni. haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiyaahhh, sek bar gajian. Aku gajian sek suwe mas, tanggal telu loro... :D

      Delete
  2. aku catetttt!! :D. ya ampuuun kliatan bgt enak sih memang. pas mudik lebsran besok, aku bakal ke solo, tp ntr mampir ke jogja mba. pgn nginep semalam memang utk kulineran. duuuh semoga warung satenya ttp bukaaa hahahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini fix enak kok mb. Wah, selamat mudik mbak, semoga jogja selow pas kamu dateng, hehehe... Wah mulai sekarang kayaknya aku harus cantumin nomor kontak warungnya ya, biar bisa konfirmasi sebelum berkunjung.

      Delete
  3. Sepertinya mantab jaya itu. Potongan daging kambingnya gede-gede, kenyang dalam satu porsi. :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau nggak percaya cobain sendiri deh~ Menurutku ini enak lezat..

      Delete
  4. Waah, aku sering ke Jogja tapi belom mampir kesini kak

    ReplyDelete
  5. Wah, pengen aku mbak.. Mbak nisya ini daftar tempat makannya banyak banget pasti... Kapan-kapan ajakin dong...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ak makan di luar, kadang2 aja.. kalo aku makan di luar biasanya tempat makannya aku review...

      Delete
  6. Uwwwwuuuuuu sate kambiiiing. Tempatnya sederhana banget yah kalau dipikir-pikir. Tapi menu kulinerannyaaaa warbiyasak~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kayak jualan seadanya gt... tapi makanannya enak2

      Delete
  7. Waw..jd ngebayangin makan sate kambing dengan potongan daging kambing yang besar2. Hmm, pasti yummy2..

    ReplyDelete
  8. sate kambing mauuuuuuu, apalagi kalu nasi hangat, es jeruk dan lalapan. Duh laper

    ReplyDelete
  9. Sate kambingnya mantap banget kelihatannya, potongannya besar-besar lagi. Jadi pengen.

    ReplyDelete
  10. allahu akbar Nisaaaaa makanan muluuuuu terus ga ajak2 aku lagi, itu satenya dadah-dadah ngajak maksi :) ajak ya nis ke sana hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hohoho, aku kalo cari kulineran langsung mlipirrrr... :D

      Delete
  11. Lhaa aku pernahh lewat tapi gak mampir agendakann ahhh lha wong deket rumah ini shay

    ReplyDelete
  12. Ya ampuuuun, aku tu sering banget dengar soal sate kambing sor talok ini. tapi sampai sekarang belum kesampaian buat jajan di sini. jauuuuuh bosque

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata cukup terkenal toh,,, iyo mbak, dari tempatku aja jaohh, apalagi dr tempatmu..

      Delete
  13. kalo pakar kuliner aja bilang sate ini enak, wajib nyoba nihhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buktikan kata-kata pakar kuliner ya bund, hihihi

      Delete
  14. ngeri sih terenak se asia tenggara! kamu kok bisa nemu aja sih tempat-tempat begini nis???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu kata mas butet, tapi beneran enaks bebs...
      Mungkin itu yg dinamakan jodoh, tapi ya gitu deh, tempatnya jauh dari kata mevvah...

      Delete
  15. Beneran enak se-Asia Tenggara?Hmmmm. Cara taunya kalau itu beneran piye?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... mungkin itu idiom dari mas butet kertaredjasa...
      Caranya biar tau ya nyoba to mbak...

      Delete
  16. Itu ada kambing mudanya gak? Terus terang aku bukan penyuka masakan kambing, gak terlalu penasaran juga. Sesekali saja ingin icip. Ntar kalau ke sini lagi ajak ajak, yes

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurang tau e kak... owh nggak suka kuliner kambing too...

      Delete
  17. Wahhh.. lha koq tempatnya jauhhh dari tempat tinggalku :D Btw kapan-kapan kalo mau jalan ke rumah sodara di Parangtritis bisa deh kami sempatkan kesini. Kebetulan suamiku suka banget dengan sate kambing. Makasih reviewnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, iya mbak, dari tempatku aja jauh, apalagi dari tempat mb wiwin...

      Delete
  18. woh, serius se-enak itu? jadi pengen, padahal kuliner yang kemarin kamu share aja belum aku cobain nisy. kenapa sih yang enak-enak itu adanya jauh di bantul. huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Katanya pakar kuliner sih begituuu...
      Aku sering review di bantul soalnya agak males ke kota (((kota)))

      Delete
  19. Wah bikin ngiler mbak. Melegenda juga nih ya warungnya 😎👏 icip ah, walau gak hobi banget sama sate kambing, tapi percaya kalau rasanya emang top markotop 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih ternyata terQenal...
      Aku makan kuliner kambing juga sesekali aja kok mbak...

      Delete
  20. Wah di Bantul to? Berarti besok kalo ke rumah mertua kudu mampir nih.daerah sana memang banyak variasi sate ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya di bantul banyak pedagang sate, dan kadang mengusung ciri khas yang beda-beda

      Delete
  21. Waduw kalau udah pakar kuliner yang bicara saya percaya. Tapi, tetep pengin nyobain. Aku suka sate soalnya. Kapan-kapan kalau ke Bantul mampir ah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih mak, ini kata pakar kuliner...
      Kalau menurutku memang bener enak, aku pun pengen ke sana lagi...

      Delete
  22. Kayaknya enaaak. Sayangnya aku nggak terlalu doyan sate apalagi kambing wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini nggak prengus lho bun *biasanya orang nggak suka kuliner kambing karena bau prengus

      Delete
  23. Wah, gede ya ...... potongan dagingnya

    ReplyDelete
  24. Kata-kata terenak se-Asia Tenggara kok bikin aku kepo ya. Untung dekat rumah, kapan-kapan ta mampir. Tfs ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama mbak, awalnya ku juga kepo karena banyak yg nulis rasa satenya enak.. tp beneran enak...

      Delete
  25. Mba nisyaaaaaa aku LG cari2 kuliner Jogja, dan mau masukin sate ini ke dalam listku ;). 19 dec aku ke Jogja lagi soalnya, dan kali ini 5 hari :D. Bener2 mau puasin kuliner, trutama yg kmrn ga sempet aku coba Krn antriannya Gilak :D.

    Sate sor talok ini kayaknya rekomen banget yaaa. Lgs laper liatnyaaa hahahah.

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe