Mencicipi Aneka Kuliner Kambing di Warung Makan Bu Ndoyo, Klaten

February 11, 2019

 EAT AND CULINARY

KLATEN, JAWA TENGAH

MENCICIPI ANEKA KULINER KAMBING
DI WARUNG MAKAN BU NDOYO, KLATEN

Klaten, sebuah kota kecil di Jawa Tengah, konon termasyhur dengan kuliner kambingnya. Ada banyak pedagang yang menjajakan kuliner kambing yang diolah jadi berbagai menu...

Usai bertugas ke Semarang, aku dan rekan-rekan kerjaku kembali ke Jogja, namun melintas Kota Klaten. Karena hari menjelang sore, kami mencari tempat makan, ahh kami ingin mencicipi kuliner sate kambing...

Mobil kami menepi di jalan di seberang rumah makan sederhana yang menawarkan kuliner kambing, namanya Warung Makan SATE KAMBING BU NDOYO. Aroma gurih bakaran daging kambing tercium tipis di indera kami...


Warung Makan SATE KAMBING BU NDOYO lokasinya di pojokan Jl Raya Simpang Tiga Jatinom, Trirenggo, Klaten. Tempatnya terbilang kecil, hanya ada dua meja panjang dengan empat bangku kayu, satu meja dan satu bangku lainnya berukuran lebih kecil. Warung makan itu mungkin hanya bisa menampung 14 orang. Menu yang ditawarkan di Warung Makan SATE KAMBING BU NDOYO cukup beragam, ada sate kambing, gulai kambing, tengkleng kambing, tongseng kambing, nasi goreng kambing, dan ayam bakar. Tapi yang jadi andalan adalah sate kambing.

Karena rombongan kami ingin mencicipi aneka kuliner kambing besutan Bu Ndoyo, maka kami memesan menu yang beragam, yaitu : 3 porsi SATE KAMBING, 2 porsi tongseng kambing, 1 porsi gulai kambing, dan 1 porsi tengkleng kambing. Total 7 porsi menu kambing-kambingan untuk dimakan ramai-ramai. Satu-satunya menu kambing yang tidak kami pesan adalah nasi goreng kambing.

Baca Juga :
Siomay & Batagor 1512 Kang Is, Manis Gurih Renyah dengan Siraman Saus Kacang Kental


Dengan cekatan, Bu Ndoyo, yang dibantu seorang asisten, sibuk menyiapkan 7 porsi pesanan kami. Seorang asisten yang lainnya menghampiri kami, dengan sopan ia menanyakan minuman yang kami inginkan. Kami lantas pesan es teh dan es jeruk, juga wedang teh dan wedang jeruk. Waktu tunggu untuk menyiapkan 7 porsi menu yang berbeda bisa dibilang tidak terlalu lama. Padahal, semua menu dimasak dengan cara tradisional, menggunakan tungku arang. Setelah masakan matang, Bu Ndoyo cepat-cepat menyajikannya di atas meja makan…

Minuman yang kami pesan tadi, juga sudah terhidang semua. Nah, ada yang unik nih, di warung ini, wedang teh disajikan bersama gula batu, wedang jeruk juga disajikan bersama gula batu! Jarang ada warung makan yang menyajikan wedang jeruk dengan gula batu. Warna wedang jeruk jadi semakin kuning karena larut bersama gula batu. Kalau untuk es teh/jeruk sepertinya pakai gula pasir biasa.


Seporsi sate kambing di warung ini terdiri dari tiga tusuk sate, namun dalam penyajiannya daging dilepas dari tusukannya. Sate Kambing disajikan dengan bumbu kecap manis dan dilengkapi dengan irisan tipis sayur kol dan potongan tomat segar. Di atas daging kambing, diberi taburan irisan cabe rawit hijau dan bawang merah yang diiris kasar. Terakhir, sate kambing dibubuhi dengan bubuk merica yang banyak. Hhmmm, penampilannya sangat menggoda!

Saat sate kambing masih hangat adalah saat yang tepat untuk mengaduk daging dengan bumbu kecap agar membalut daging kambing. Tapi, ops… karena aku termasuk “Tim Tidak Mengaduk Makanan” maka sate kambing aku biarkan seperti itu sadja, huehehe. Potongan dagingnya tidak terlalu besar, terdiri dari daging dan lemak. Pembakarannya sampai matang, tekstur dagingnya empuk, jadi saat dikunyah tidak terasa alot, dan langsung meluncur mulus ke rongga mulut. Selain itu, bagian dagingnya juga meresap bumbunya.

Sate kambing paling enak dimakan dengan nasi hangat! Porsi nasi di warung ini pas, nggak terlalu banyak untuk ukaran ladies. Sayangnya, bumbu kecapnya manis banget, ‒walaupun teksturnya kental, taburan lada putihnya juga terlalu banyak. Akali saja dengan cara melumuri atau mencampur daging dengan bumbunya, dan nasi hangat. Tapi, menu sate kambing ini sukses menghangatkan badan. Nilai untuk sate kambing ini aku beri rating 7.5 alias rasanya biasa sadja.


Puas menyantap sate kambing, kami mencoba menu selanjutnya : Tongseng Kambing! Slrruuuppp, gurihnya kuah tongseng menyapa lidah pada sesapan perdana. Hampir sama dengan sate kambing, potongan daging tongseng tidak terlalu besar. Diantara potongan daging ada irisan kol dan tomat, bawang merah dan bawang putih, cabai rawit dan bawang goreng sebagai taburan di atasnya.

Kuahnya sendiri cukup banyak, tapi teksturnya tidak terlalu kental, justru kurang kental, menurutku. Warnanya coklat kemerahan dengan sentuhan kuning di bagian tepiannya, sedikit berminyak, rasanya perpaduan pedas manis gurih. Meski kaya rasa dengan dominan rasa gurih, tapi ternyata jejak rempahnya tidak terlalu ketara. Di lidahku terasa kurang mantap, gitu. Jadi, nilai untuk tongseng kambing ini aku beri rating 7 sadja ya.


Berikutnya, Gulai Kambing! Menu ini agak berbeda karena isinya didominasi dengan jeroan kambing, seperti hati, gajih, usus, paru, handuk, ketimbang daging kambing, potongannya pun kecil-kecil. Bumbu kunyitnya menghasilkan rona kekuningan, kuahnya agak kental, rasanya gurih. Nilai untuk gulai kambing ini aku beri rating cukup 7 sadja.

Terakhir, kami mencoba Tengkleng Kambing! Cita rasa yang disajikan berbeda dengan tengkleng ala solo atau ala jogja, yang umumnya rasanya segar yang disajikan dengan kuah melimpah. Bumbu dan kuahnya embuh, maaf aku nggak bisa mendefinisikan, kuahnya pun minimalis. Isi tengkleng kambing didominasi balungan kaki kambing. Rating 7 sadja untuk menu tengkleng kambing ini.


Pricelist Menu Warung Makan Sate Kambing Bu Ndoyo

Sate Kambing | Rp. 18.000,-
Tongseng Kambing | Rp. 18.000,-
Gulai Kambing | Rp. 18.000,-
Tengkleng Kambing | Rp. 18.000,-
Nasi Putih | Rp. 2.500,-
Es/Wedang Teh/Jeruk | Rp. 2.500,-

Seporsi menu kambing-kambingan ini memang dibandrol dengan harga yang sama, yaitu Rp. 18.000,-. Harga ini menurutku lumayan murah karena rata-rata harga di warung-warung lain itu lebih mahal. Di daerah ini sendiri, harga segini dipandang tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal, artinya pas, ‒terutama bagi masyarakat sekitar. Minusnya, daftar menu dan pricelis tidak dipampang nyata di dinding, jadi pengunjung tidak tahu harga makanannya...


Dalam satu ruangan, warung makan ini mengusung dua fungsi yaitu dapur untuk memasak makanan, dan tempat makan pelanggan. Rupanya selain mempertahankan cara memasak tradisional, tempat makan ini juga mempertahankan suasana jadulnya. Hal yang cukup mengganggu yaitu soal kebersihan. Bukan soal tampilan warungnya, tetapi alat makannya, saya perhatikan mulai dari tutup minuman yang kotor. Kemudian kawanku menemukan kotoran di balik sendok pengaduk minumannya. Aahhh, aku jadi tak berani memerhatikan alat makan lainnya.

Dari menu yang sudah kucoba, yang paling cocok di lidahku adalah sate kambing. Aku nggak cocok dengan cita rasa menu lainnya. Minumannya juga terasa biasa saja, walaupun menggunakan gula batu. Overall, aku kasih nilai 7 buat warung ini.


WARUNG MAKAN SATE KAMBING BU NDOYO
Jl. Raya Simpang Tiga Trirenggo

Lokasi warungnya belum tercatat di Google Maps, mungkin karena pengelolanya tidak akrab dengan dunia digital masa kini.
Note : Tempat parkir motor terbatas. Tempat parkir mobil tidak ada, jadi kami memarkir mobil di seberang warung makan.

‒ Teks & Foto oleh : NISYA RIFIANI / Januari 2019 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::

You Might Also Like

18 comments

  1. nisyaaaaa sabyannn, makanan mulu bikin saya laper terus kalau bacain blog si eneng ini.
    tengkleng kambingnya Nis bikin laper, pasti sumsumnya enak banget itu dduuuhhh.
    harganya juga amsih terjangkau, buat kantong mahasiswa hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon maaf, blog saya kebanyakan bahas maqan-maqa. Mau gimana lagi ini blog food dan blog travel *walaupun banyak konten food nya sih dibanding konten travel... hehehe

      Delete
  2. boleh nih mlipir ke sini kalo pas pulang solo, ngelewatin kayaknya. sate sama tongsengnya bikin ngiler deeeh nisy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Disma sering pulang ke solo ya~ mungkin lewat sini dis...

      Delete
  3. Aduuuuh keliatan tempting banget! Pengen cobaaaa :D

    ReplyDelete
  4. Kalo perkambingan begini yang cocok adalah suamiku.
    Aku palingan nyobain tengklengnya aja :)
    Kapan-kapan ke Klaten atau Solo, mampir ahhh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Suamnya mb wiwin penggemar kuliner kambing ya, mb. Di Klaten & Solo memang banyak kuliner kambing dan enak-enaakk...

      Delete
  5. Enak semuanya termasuk murah loh ini.. andai deket pasti aku mampir terus hehe

    ReplyDelete
  6. Kesel banget baca ini pagi2, perut langsung krucuk2 dan bayangin sate kambing yang banyak ladanya ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mon maap ya mbak shass.. Habis blognya emang bahas makanan dan jalan-jalan. *karena jarang jalan, jadinya isinya makanan mulu...

      Delete
  7. Wah aku kalau mudik k kLaten juga tapi belum pernah cobain kuliner yang satu ini. Kalau daerah Jatinom tahu Krn ada kerabat yang tinggal disana juga. Hihi thank mbak rekomendasinya, siapa tahu suatu saat lewat dan bisa mampir. Hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhmmm, padahal kuliner kambing di klaten itu cucok meong mb, enak-enak...

      Delete
  8. Emang yang namanya makanan dari Kambing itu selalu menggoda, tapi sayangnya kalau kebanyakan bakalan pusing banjettttt. Sedih kadang :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yupp~ apalagi satenya itu lohh, sedaap...
      Wah, kamu darah tinggi kaahhh??

      Delete
  9. Replies
    1. Iya mbak, macem-macem lagi nih kuliner kambingnya

      Delete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe