Bertandang ke Guest House Jampit Rumah Peristirahatan Berarsitektur Lawas di Desa Jampit

February 25, 2019


TRAVEL AND ADVENTURE
BONDOWOSO, JAWA TIMUR

BERTANDANG KE GUEST HOUSE JAMPIT, SEMPOL, BONDOWOSO, JAWA TIMUR

RUMAH PERISTIRAHATAN BERARSITEKTUR LAWAS DI DESA JAMPIT

KAWAN RANSEL masih ada yang ingat cerita rangkaian perjalananku ke Bondowoso, Jawa Timur?

Aku bersama rekan kerja, dan beberapa relawan tempat kami berkerja, berangkat dari Jember, menuju Bondowoso, dari sana kami melaju menuju desa terakhir di Kaki Gunung Ijen, yaitu di Desa Jampit, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengunjungi salah satu rumah pasien kami. Setelah perjalanan melalui hutan jati dan kebun kopi, air terjun kali pahit, kebun karang kirti kolektif, lalu kawah wurung, perjalananku dan kawan-kawanku terus berlanjut ke GUEST HOUSE JAMPIT.

Medan semakin menantang, jalanan tanah rusak bahkan terbelah, pada beberapa bagian konturnya tak rata, atau malah berlumpur. Jalanan yang berkelok-kelok itu tak cukup lebar dan semakin menyempit, hanya muat dilewati satu mobil saja. Beberapa saat setelah meluncur dari Kawah Wurung, aku dan rombongan akhirnya tiba di GUEST HOUSE JAMPIT... Perjalanan yang melelahkan lagi-lagi terbayar karena hadirnya pemandangan unik yang mempresentasikan indahnya rumah khas Eropa.







GUEST HOUSE JAMPIT ada di Desa Jampit, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Rumah peristirahatan ini letaknya tersembunyi, tapi eksistensinya begitu populer di kalangan traveler. Tak heran, banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang mengunjungi tempat ini. Gerbang besar menyambut kami memasuki kawasan rumah peristirahatan itu. Dari sana sudah terpampang rumah menawan dengan desain yang unik, juga disuguhi pemandangan taman yang luas, ada hamparan kebun strawberry dan kebun bunga, sayur-sayuran, dan tanaman obat, yang sengaja ditanam oleh pengelolanya. Mobil kami pelan melaju sepanjang lajur, rupanya jalan yang kami lalui itu berujung pada bagian belakang guest house. Banyak orang yang mengira bagian ini adalah bagian depan dan menyebutkan demikian, tapi sebenernya adalah bagian belakang. Ambulans yang kami kendarai diparkir pas di belakang rumah…


GUEST HOUSE JAMPIT merupakan sebuah hunian lawas yang mengusung arsitektur bangunan bergaya eropa yang kental. Bangunan dua lantai ini ukurannya tidak terlalu besar, dindingnya kokoh dan cat bagian luarnya didominasi warna hitam. Rumah ini juga mengombinasikan bahan kayu pada bagian-bagian tertentu seperti balkon, atap, dan beberapa bagian dinding. Konon, bangunan ini didirikan pada masa pemerintahan VOC, −menurut literasi tahun 1927, walaupun sebelumnya sudah berdiri sebuah rumah di tempat yang sama namun belum sebagus sekarang. Konon lagi, dahulu rumah ini dihuni oleh keluarga belanda yang ikut andil dalam pengelolaan perkebunan kopi di Jampit, Sempol, Bondowoso, Jawa Timur. Kini, rumah ini telah beralih fungsi menjadi guest house yang dikelola oleh Wisma Agro PTPN XII.

Baca Juga :

Simbol yang menunjukkan tahun berdirinya GUEST HOUSE JAMPIT dipresentasikan dalam gerbang masuk, juga dalam desain kebun di bagian belakang guest house, desain tanaman ditata membentuk angka 1927. Aku sangsi tanaman itu ditanam sejak awal pembangunan, *Yaiyalah~ tanaman di situ sudah pasti berkali-kali diganti ^^ Begitu sampai, kami langsung beraksi dengan bergaya di depan kamera, sembari menikmati udara sejuk khas pegunungan. Tapi kami hanya mengambil gambar di luar saja, karena kami tidak menyewa guest house ini, saya yakin bagian dalamnya pasti tak kalah unik… Bagian depan guest house juga tak kalah indah, halaman yang cukup luas itu disulap penjadi kebun bunga.


 

Jika sebelumnya kamu pernah baca review tentang GUEST HOUSE JAMPIT ini di blog atau websites lain, kamu akan membaca cerita tentang sebuah pohon tua yang kokoh berdiri di bagian belakang rumah (tapi banyak yang menyebutkan bagian depan rumah). Konon lagi dan lagi, pohon tua itu sudah tumbuh sebelum rumah dibangun. Ada ayunan tali sederhana tergantung di salah satu dahan pohon tua itu, dan pengunjung boleh bermain di ayunan di sana. Asyik, ya! Sayang, ketika kami sampai di sana, ternyata pohon legendaris itu belum lama tumbang. Limbah kayunya bahkan belum sempat dibersihkan, masih teronggok di belakang guest house.

Guest House ini tentu dapat disewa, hubungi saja pengelolanya. Menurut situs pemesanan hotel yang dikelola oleh Wisma Agro PTPN XII, untuk dapat menginap di GUEST HOUSE JAMPIT harus merogoh kocek sedalam kira-kira Rp. 2,2 juta per malam. Hhmmm, agak mahal ya… Tapi, penyewa mendapatkan fasilitas yang setimpal, kok. Kapasitas guest house ini dapat menampung 20 orang, hingga 30 orang, dengan fasilitas ruang tamu, ruang santai, 4 kamar tidur tamu, 1 kamar tidur driver, dan 4 kamar mandi, dilengkapi dengan televisi dan pemanas ruangan, ada balkon atas dan teras belakang bawah, dan ada 2 pramuniaga yang siap membantu.



GUEST HOUSE JAMPIT ini kerap dikunjungi, baik wisatawan yang sekadar singgah, wisatawan yang sengaja menginap, maupun anak-anak masa kini yang berburu foto. Lokasi ini juga kerap digunakan sebagai setting foto pre-wedding, terutama di bagian belakang guest house karena memang background-nya instagramable banget.

Singgah di GUEST HOUSE JAMPIT bukan tujuan final. Seusai sholat ashar di guest house, rombongan kami kembali melanjutkan perjalanan menuju ke desa terakhir, Desa Jampit, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, untuk mengunjungi salah satu rumah pasien kami…

#

Kalau KAWAN RANSEL belum sempat baca rangkaian cerita perjalananku sebelumnya, KAWAN RANSEL bisa membacanya di link berikut ini :


‒ Teks : NISYA RIFIANI / Februari 2019 ‒
Foto : SHINTA WURI H. & BOY ADISAKTI
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::

You Might Also Like

28 comments

  1. Gust housenya kece gitu mbak, pantesan aja jadi favorit para pejalan, aku pun mau kalau disuruh nginep disitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ho'oh, bahkan ada juga mereka ke sana cuma mau foto-foto aha...

      Delete
  2. homey banget keliatannya niy, cocok buat acara keluarga atau bareng-bareng sama temen. hijau pula bikin seger pas bangun pagi. tapi pasti dingin banget ya Nis?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyahh, serunya rame-rame nih... Kalau malem so pasti dingin banget, kalo siang sejuk-sejuk gitu

      Delete
  3. Pas lihat tempat menginapnya sih oke banget tuh (Kesan pertamaku). Tapi pas ngelihat akses jalannya itu lho, emejing banget mbak. Berliku-liku kayak hati aku, eaaaa
    Sumpah. cantik pemandangannya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelum menikmati kenyamanan di guest house emang harus lewat jalan yang iyuuhhh ituh, tapi mungkin sekarang jalannya udah lebih baik...

      Delete
  4. Bagus banget guest house-nya ya, kayak rumah eropa pedesaan. Pemandangannya sangat indah. Cocok untuk acara liburan keluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup benerrr... Tipe guest house ideal untuk liburan

      Delete
  5. Ulasannya keren, jadi mbayangin nikmatnya berlibur di sana. Rumahnya tergong besar ya, bisa untuk 20 orang..sepertinya seru kalau rame2 ke sini, bikin acara gathering gitu. Thanks untuk infonya dan selamat melanjutkan petualangan...😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mbak sapti...
      Iya nih harus lanjut perjalanannya, tapi rasanya pengen stay aja gitu, hehehe

      Delete
  6. Damai banget ya tinggal di situ. Guest housenya juga keren ih. Kek bykan di Indonesia. Huhuhu, jadi pengin inii.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, damai, sepi, karena hampir nggak ada apa2 di sekitar sini. jangan nyari indoapril ya mak, hihihi

      Delete
  7. kamyu kenapa selalu menemukan tempat tempat lucuk sih! iri akutu~ *sambil ngunyah ujung bantal*

    btw ini seru kayanya kalo KBJ bedol desa liburan kesini hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seruuu~ siapkan mental mu untuk menempuh perjalanan ke sana!
      *nggak maksud ngancem sih, tapi biar pada jaga2 aja

      Delete
  8. Guest house nya keren amat mbak. Bener2 suasananya nyatu bgt ya sama alam. Duh, berlama2 disitu bisa dpt inspirasi nulis banyak deh pastinya 🤓👏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ini bener banget, bisa mendatangkan inspirasi...

      Delete
  9. Mak rumahnya kayakkk rumah belanda gt yaaa, adeeem rasanya liatnya, tapi ga seremm kan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhmmm, ada juga yang kepikiran serem atau enggak, kira2 ceritain nggak eaa.. hehehe...

      Delete
  10. Waaaa tempatnya asri yaaa Nisy. Kira2 horor ga ya? ^_^ Aku kok bisa sehati komen sama Vee ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ima kompak ih sama makvee... :)
      .
      Hhmmm, pertanyaan menarique nih, kira2 gimana nda...?
      Keliatan serem nggaakkk???

      Delete
  11. Guest housenya bagus bangetttt..
    Alam sekitarnya juga asri.
    Jadi terbayang nginep disitu bawa keluarga besar, pasti seruuu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nginep rame-rame emang seru mabak, terus bikin acara gituu, kayak games sambil jagung bakaran, wuihhh...

      Delete
  12. Lagi enak tidur, tau-tau, "kling-kling, kling-kling"
    .
    Itu ibu

    ReplyDelete
  13. Keren banget. Asri pula.
    Meski penuh perjuangan ut sampai sana, tapi terbayar dengan manis yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup bener banget~ sepadan perjalanan dengan pemandangan dan suasana yang di dapat...

      Delete
  14. kece banget ya padahal jalan menuju ke sana sempit , tpi lihat suasaannya bikin mupeng

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, medannya untuk sana kurang mulus, tapi sampe ke sana suasananya mantul...

      Delete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe