Menjelajah Museum Gedung Sate Bandung, Bisa Naik Sampai Menara!

January 31, 2021

 

 

TRAVEL AND ADVENTURE

 JALAN-JALAN MEET-UP NUSANTARA #3 GOOGLE LOCAL GUIDE

BANDUNG PESONA PRIANGAN

 

MENJELAJAH MUSEUM GEDUNG SATE BANDUNG

BISA NAIK SAMPAI MENARA!

 

KAWAN RANSEL sudah pernah berkunjung ke Kota Bandung???

Bila seseorang berlibur di Kota Bandung, atau sedang berada di Kota Bandung, sudah pasti akan menyempatkan singgah sejenak untuk berfoto ala kadarnya di depan salah satu bangunan bersejarahnya,

 GEDUNG SATE. Tapi, Kawan Ransel sudah tahu belum, sih? Sekarang, Gedung Sate tidak hanya bisa dinikmati dari luar saja lhooo. Karena di dalam Gedung Sate, terdapat museum yang menyajikan sejarah masa lalu Gedung Sate, namanya Museum Gedung Sate. Bagi Kawan Ransel yang belum tahu, yuk simak ceritaku saat menjelajah Museum GEDUNG SATE. Siapa tahu saat berkunjung ke Kota Bandung, kalian tertarik mampir suatu saat nanti, ye kannn. Oh, ya, beruntungnya, aku bisa menjelajah gedung ini sampai menara puncaknya! Waaahhh, kok bisaaa...??? Bisa dong...

 


 

Finally, Bisa Masuk ke Gedung Sate!

 

Sebelum cerita pengalamanku menjelajah MUSEUM GEDUNG SATE BANDUNG, aku akan mengulas sekilas tentang Gedung Sate. Sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate memang tertutup untuk umum. Sejak 2017, ada bagian gedung ini yang dapat dikunjungi oleh masyarakat, yaitu Museum Gedung Sate. Gedung Sate sendiri punya ciri khas pada menara sentralnya, yaitu ornamen tusuk sate. Gedung berwarna putih ini mulai dibangun tahun 1920, dan masih berdiri kokoh hingga saat ini. Arsiteknya ialah Ir. J. Gerber, dan kelompoknya, ia memadukan beberapa aliran arsitektur dalam rancangannya. Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik, sekaligus menawan, mengarah kepada gaya arsitektur Indo-Eropa.

 

Di masa lampau, Gedung Sate menjadi tempat yang penting. Semula diperuntukkan bagi Kantor Departemen Lalu Lintas dan Pekerjaan Umum, kemudian menjadi Pusat Pemerintahan Hindia Belanda, kemudian menjadi Jawatan Pekerjaan Umum. Pada 3 Desember 1945, terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang mempertahankan gedung dari serangan musuh (penjajah). Untuk mengenang tujuh pemuda itu, dibangun tugu peringatan di bagian belakang gedung, yang kemudian dipindahkan ke bagian depan gedung. Sejak 1980, Gedung Sate menjadi Kantor Gubernur Jawa Barat, dan menjadi pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Untuk lebih lengkapnya, KAWAN RANSEL bisa membaca artikel sejarah di buku maupun di situs internet, ya…

 

Baca Juga :

Museum Kota Bandung : Wisata Edukasi dan Informasi Sejarah Kota Bandung.

 

“Aku beberapa kali ke Bandung. Tiap kali berkunjung, selalu lewat gedung ini… Terakhir kali, hanya foto di luar gedung, itu pun cepat-cepat karena keburu diusir satpam. Tapi kali ini, aku bisa masuk dan menjelajah ke dalam, sampai ke Menara!”

 

#

 

Museum Gedung Sate Bandung, Canggih Banget!

 

Berkunjung ke MUSEUM GEDUNG SATE BANDUNG adalah salah satu agenda trip Meet-Up Nusantara #3 Google Local Guide. Aku bersama rombongan, −sekitar tiga puluh orang yang dibagi jadi dua kelompok, dapet kesempatan menjelajah Museum Gedung Sate. Museum ini terletak di sayap timur Gedung Sate, pengunjung bisa mengakses dari pintu timur. Alih-alih masuk dari pintu timur, rombongan kami masuk dari pintu depan, karena rombongan kami mampir dulu ke gedung utama (Kantor Gubernur). Sebelumnya, kami berfoto di depan gedung dengan tulisan GEDUNG SATE yang super besar. Dari gedung utama, kami keluar lagi dan segera menuju sayap kiri bagian belakang. Pintu masuk museum ada sudut gedung, hampir tak terlihat. Pintu ini sebenernya punya dua fungsi yaitu sebagai pintuk masuk dan pintu keluar.

 

“Museum Gedung Sate Bandung merupakan smart museum, ini museum interaktif pertama di Indonesia! Museum ini memberikan informasi mengenai bangunan bersejarah Gedung Sate, menggunakan teknologi digital. Museum ini disebut sebagai museum tercanggih di Indonesia.”

 

Masuk ke dalam museum, instalasi seni menghiasi sepanjang koridor masuknya. Jelajah MUSEUM GEDUNG SATE BANDUNG kami mulai dari menjelajahi bagian kanan, lalu memutar. Guide museum berwujud aa tampan sudah siap memandu para pengunjung. Museum Gedung Sate adalah sarana pencerita sejarah tentang gedung ini sendiri, presentasinya menarik banget yaitu dengan berbagai media/instalasi. Sajian pertama adalah instalasi modern yang menunjukkan perkembangan Kota Bandung, dari masa ke masa. Di salah satu sudut, terdapat maket Gedung Sate, dan visual digital pembangunan Gedung Sate. Aa tampan terus bercerita tentang Gedung Sate, namun kamu juga bisa mendapat penjelasan dari layanan digital berbasis media interaktif. Kira-kira aku fokus sama aa tampan atau topik pembicaraan dia? #Eh

 


 

KAWAN RANSEL, kamu juga bisa mendapat penjelasan mengenai material bangunan Gedung Sate. Di sudut ruangan ada contoh batu yang digunakan untuk membangun gedung, yaitu batu kali, batu gelas, dan batu Swedia. Fasilitas lainnya yang ditawarkan yaitu Ruang Augmented Reality (AR) dan Ruang Virtual Reality (VR). Di lantai lorong yang menghubungkan ruangan-ruangan, KAWAN RANSEL bisa melihat visual Kota Bandung yang dilihat dari langit, keren banget! Oh, ya, ada juga Ruang Audio Visual, mirip mini theater gitu, di ruang ini kamu bisa menonton film tentang sejarah Gedung Sate, bertajuk “7 Pemuda”. Film ini berdurasi delapan menit ini menceritakan kisah tujuh pemuda yang melindungi bangunan ini dari serangan penjajah, seperti yang aku ceritakan di awal tadi.

 

Ruang Augmented Reality (AR) menampilkan animasi orang Belanda, dan para pekerja pembangun Gedung Sate. Saat memasuki ruang ini, aku terasa sangat ndesit alias ndeso, gaess… *Maklum baru pertama kali ini. Di sebelah ruang AR, ada ruang Virtual Reality (VR), yang mensimulasikan pemandangan di sekitar gedung melalui balon udara. Karena aku belum pernah mencoba VR, maka aku memutuskan untuk mencobanya, untuk pertama kali! Seru banget ternyata, serasa nyata naik balon udara berkeliling di atas gedung, dari sana bisa melihat pemandangan 3600. Di ruangan ini ada layar yang ukurannya super duper besar yang menampilkan gambar yang terkoneksi dengan VR. Selain menyajikan sejarah, museum ini juga menyimpan koleksi seni seputar Bandung.

 



Dan yang keren parah adalah : di dalam museum ini ada perpustakaan dan coffee shop-nya, dong! Perpustakann dan coffee shop menjadi satu kesatuan, desainnya juga bukan ala-ala yang penting ada, tapi memperhatikan setiap detilnya. Mulai dari ragam biji kopi, cara penyeduhan kopi, hingga aneka menu pendamping kopi. Dekorasi interior juga ditata secantik mungkin, bahkan menyisipkan sejarah kopi, khususnya di Bandung dan di Jawa Barat, yang terlukis di dinding-dindingnya. Letak coffee shop ini ada di dekat pintu masuk/keluar. Aku menyarankan agar kalian singgah sejenak untuk menyesap kopi Bandung yang menyenangkan...

 

#

 


 

MENARA GEDUNG SATE

Tempat Tepat Menikmati Lanskap Kota Bandung

 

Nahhh, sudah puas berkeliling Museum Gedung Sate, saatnya menjelajah Menara Gedung Sate! Menara gedung ini terletak di bagian puncak bangunan, yaitu di lantai 5. Menara ini nggak terlihat dari bawah, gaes… Untuk mengaksesnya, kamu bisa menaiki lift atau tangga. Oh, ya, untuk naik ke menara, harus izin dulu, karena menara kerap dipakai untuk acara tertentu. Kalau datang berombongan, urus izinnya jauh-jauh hari, ya. Oke, lanjut ke cerita… Lokasi lift dan tangga agak tersembunyi, yaitu di salah satu bagian lorong museum. Lift berukuran kecil, hanya muat empat sampai lima orang dewasa saja. Pastinya aku memilih naik lift aja, −walaupun harus ngantri, daripada naik tangga. Capek nih, petualangan belum berakhir di sini, jadi simpan tenaga…

 

Keluar dari lift, ternyata masih ada dalam sebuah ruangan di lantai 4, yang disebut ruang pamer. Di ruang pamer ini terdapat undak-undakan kayu yang digunakan untuk menaruh pajangan benda-benda tradisional khas Jawa Barat. Dari sana, harus naik undak-undakan menuju balkon. Tangga ini hanya muat untuk 1 orang, jadi harus gantian, ya. Balkon empat sisi ini mengelilingi menara, ada meja-meja kayu bergaya floating table, menempel di balkon-balkon, dilengkapi dengan bangku tinggi. Dari balkon, menara dapat dicapai melalui anak tangga di sisi selatan. Menara yang dimaksud adalah sebuah ruangan pertemuan khusus yang tidak dibuka setiap saat.

 


 

Ruangan di menara ini sarat nilai sejarah...

Dinding-dinding ruangan di menara terbuat dari kaca, ada sofa-sofa mengelilingi ruangan. Bagian tengah ruangan terdapat sebuah mesin tua, terbingkai kaca dan kayu, di sekelilingnya ada sofa-sofa juga. Mesin itu sebuah sirine, konon dahulu digunakan sebagai sinyal perang pada zaman kolonial. Sekarang hanya dibunyikan pada saat perayaan kemerdekaan sadja. Dari Menara ini kita bisa melihat pemandangan Kota Bandung 3600. View yang paling keren untuk berfoto yaitu di bagian utara, yang menghadap Lapangan Gasibu dan Monumen Perjuangan Jawa Barat, yang bersumbu dengan Gunung Tangkuban Perahu (di sebelah utara). Lihat deh fotoku, keren kann...

 

“Sependek ingatanku, MUSEUM GEDUNG SATE BANDUNG adalah museum paling keren yang aku kunjungi. Sayangnya aku nggak bisa eksplorasi lebih dalam, biasa kalo’ datang rombongan tuh sering dibatasi waktunya.”

 


Sekarang kita semua jadi tahu, museum bukan lagi ruangan yang hanya menyajikan hal-hal kuno. Dengan teknologi, museum bisa menjelma sebagai tempat belajar sejarah yang menyenangkan. Mayoritas tampilannya juga instagramable!

 

Gimana, KAWAN RANSEL pengen naik ke Menara Gedung Sate???

Kalo’ ke sana, jangan lupa foto di Menara Gedung Sate, ya!

 

#

 

MUSEUM GEDUNG SATE

KOMPLEKS GEDUNG SATE, KOTA BANDUNG

Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Jawa Barat.

 

Hari Operasional : Selasa – Minggu (Senin dan Hari Libur Nasional TUTUP)

Jam Operasional : 10.00 – 16.00 WIB

 

#

 

‒ Teks : RIFIA NISYA

Foto : Nisya Rifiani & Dokumentasi Meet Up Nusantara #3 Google Local Guide

Don’t copy any materials in this blog without permission

For Collaboration or Bussiness Inquiry, email : rifiani.nisya@gmail.com

 


 

 

 

 

 

You Might Also Like

7 comments

  1. Wah beruntung banget Mbak, bisa masuk gedung sate bahkan sampai menaranya segala. Jadi tahu lebih banyak sejarah kota Bandung ya. Saya tidap lewat hanya mampir depan gerbang ambil foto. Paling banter makan es cream di gang di sebelahnya. Habis tiap sampai di sini waktunya tidak selalu memungkinkan masuk museum :)

    ReplyDelete
  2. Wah aku baru tahu ada museum di gedung sate tahu gitu pas mengawal bocah piknik sekolah aku bisa mampir ke sana..cakep ya museum nya

    ReplyDelete
  3. Selama ini aku suka visit museum kalo sdg traveling ke LN. Tp memang museum yg aku suka itu cendrung yg berbau dark history mba, misalnya yg pernah ada kejadian menegrikan dulu, kayak museum bom atom Hiroshima dan Nagasaki, museum Jend Nasution di Jakarta, museum killing field di Kamboja, yg begitu2...

    Tapi kalo museumnya interaktif dan ga membosankan walo tidak bertema dark history, aku pasti datangin juga :D.

    Gedung sate mah aku udh tau lama, tapi ga tau kalo ada museum nyaaaaa wkwkwkwkwkk

    Duuuh ketinggalan banget. Ternyata kereeeen dan bisa dimasukin yaaa :D. Beneran aku pikir ini hanya gedung pemerintahan nya... :D. Bolehlah kapan2 kalo ke Bandung aku main kesini

    ReplyDelete
  4. AKu yang tinggal di Bandung malah belum pernah masuk, hehehe...
    Seru yaa..berada di Gedung Sate. Berasa mundur ke zaman gedung ini masih beroperasi menjadi Pusat Pemerintahan Hindia Belanda.

    Memang Belanda kalau bangun sesuatu selalu cantik yaa..

    ReplyDelete
  5. wah saya orang Bandung tapi saya belum pernah ke menaranya. wajib cobain niy kalau saya ke sana nanti. seru juga kayaknya ya mau ke sana deh aku

    ReplyDelete
  6. Aku mampir ke sini setelah ada acara blogger day 2019, malam hari. Nggak sempat tengok dan main ke dalamnya cuma pepotoan di depannya mba. Semoga next bisa dolan lagi ke gedung sate ini. Aaamiin.

    ReplyDelete
  7. Mantap Nisya udah berkeliling di dalam Gedung Sate.
    Saya cuman foto dari depannya aja waktu itu...

    Tapi setelah baca artikel ini, jadi bisa tau isi dalam Gedung Sate itu gimana.

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe