Ini Candi Buddha Tertua di DIY : Candi Kalasan

February 18, 2021

 

BERTANDANG SEJENAK KE CANDI KALASAN, CANDI BUDDHA TERTUA DI DIY

 

Usai jalan ke Candi Plaosan kemarin, saya menyempatkan untuk mampir ke Candi Kalasan juga. Sekalian pulang gitu loh… KAWAN RANSEL bisa baca ceritaku “Jalan-Jalan di Candi Plaosan” DI SINI. Berbeda dengan Wisata Candi Plaosan, WISATA CANDI KALASAN masih buka kala pandemi. Kebijakannya memang berbeda dengan pengelola Wisata Candi Plaosan, yang berada di bawah Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Sementara Wisata Candi Kalasan dikelola oleh BPCB DIY.

 

WISATA CANDI KALASAN ini tak lupa menerapkan protokol kesehatan dan wajib ditaati oleh semua pengunjungnya. Sebelum masuk, pengunjung wajib cuci tangan dulu di tempat yang sudah disediakan di pintu masuk. Selama berada di Kompleks Wisata Candi Kalasan, pengunjung wajib menggunakan masker dan jaga jarak dengan pengunjung yang lain…

 

#

 

*

 

LOKASI CANDI KALASAN

Wisata Candi Kalasan berlokasi di Jl. Jogja-Solo, Dusun Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY (Sekitar 2 km dari Candi Prambanan).

 

Jarak Candi Kalasan hanya sekitar 13 Km dari Pusat Kota Yogyakarta. Dengan waktu tempuh kurang lebih 25 menit aja. Tidak terlalu lama perjalanannya… Akses menuju ke Candi Kalasan didominasi jalanan kota dengan aspal mulus. Berada di sisi selatan jalan, dan dari jalan utama, KAWAN RANSEL bisa melihat candi ini. Jika kesulitan, gunakan aplikasi peta untuk memudahkanmu menuju Candi Kalasan. Lokasi candi ini agak masuk ke dalam, melalui sebuah jalan yang nggak terlalu lebar. Bagian depan area candi ada lahan kosong yang lumayan luas. Biasanya sih buat parkir kendaraan para pengunjung. Kalau sore, sering dipakai anak-anak untuk main bola.

 

“Candi kalasan dikenal sebagai Candi Buddha tertua yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data sejarah bersumber pada PRASASTI KALASA (yang kemudian dikenal dengan Prasasti Kalasan). Prasasti Kalasa berbentuk segi empat, memuat empat belas baris tulisan dalam Bahasa Sansekerta dengan hurud Pre-Naagari. Prasasti ini menyebutkan bangunan ini dibangun pada masa Raja RAKAI PANANGKARAN, diperkirakan sekitar tahun 778 M. Tempat suci ini yang indah ini didirikan untuk Dewi Taaraa, sosok dewi dalam Budha Mahaayaana.”

( Situs Balai Pelestarian Cakar Budaya DIY )

 

Bangunan candi ini berada di tengah pemukiman warga. Candi Kalasan dikelilingi oleh pagar besi yang ditumbuhi pagar tanaman yang asri dan juga terawat. Saat ini, Candi Kalasan mengalami kerusakan material dan struktur. Karena itu, CANDI KALASAN kini dalam perbaikan atau proses pemugaran. Terlihat dari konstruksi perancah yang disusun setinggi candi. Konstruksi perancah ini untuk mempermudah para pemugar melakukan tahapan-tahapan pemugaran. Proses pemugaran ini memerlukan waktu yang tidak sebentar, bahkan bisa bertahun-tahun. Meski tengah dipugar, namun wisata candi ini tetap buka dan boleh dikunjungi.

 

*

 YUK, MENJELAJAH CANDI KALASAN. SERU!

 

Apa yang boleh dilakukan, atau tidak boleh dilakukan di area candi yang tengah dipugar ini? Saya akan menceritakannya di rangkaian tulisan ini…

 

Pemugaran CANDI KALASAN yang dilakukan secara menyeluruh untuk pertama kali dan satu-satunya dilakukan oleh ahli purbakala Ir. V. R. Van Romondt yang berasal dari Belanda, pada tahun 1926 – 1930. Bentuk Candi Kalasan sudah tidak utuh lagi, terutama pada bagian atapnya. Sebagian batu candi bagian luar (outer stone) sudah hilang. Batu yang sekarang tersusun merupakan batu dalam (inner stone). Namun demikian, dari batu-batu yang tersisa kita dapat melihat karya arsitektur yang sangat indah, baik fisik maupun ornamennya.

 

Baca Juga :

Candi Gampingan, Jejak Peninggalan Sejarah Mataram Kuno

 

Saya memasuki ke area candi melalui sebuah pintu yang terletak di sudut timur laut. Di sudut itu tersedia tempat cuci tangan beserta sabunnya, juga tersedia hand sanitizer. Ada pos penjaga di sudut itu, saya langsung dipersilakan masuk oleh para penjaganya. Laku dan bicaranya sangat sopan dan bersahabat, sejenak membahas obrolan ringan seperti asal daerah saya. Setelah itu saya masuk dan mulai mengintari area candi. Tak jauh dari pos penjaga itu, ada papan informasi tentang sejarah singkat CANDI KALASAN.

 

SEPERTI INILAH CANDI KALASAN...

 

Candi Kalasan berdiri di atas sebuah batur atau alas berdenah persegi dengan setiap sisi berukuran 45 meter. Bangunan candi menghadap ke timur, dibangun menggunakan bahan batu andesit. Candi memiliki selasar di sekeliling candi, lantainya tersusun rapi. Di sisi timur, terdapat tangga untuk naik ke bagian candi yang lebih tinggi yaitu bagian kaki candi. Di tangga ini terdapat berbentuk setengah lingkaran yang disebut dengan batu bulan (moonstone), batu ini lazim terdapat pada kuil-kuil Buddha di India Selatan. Inilah ciri khas sekaligus keistimewaan Candi Kalasan, dibandingakan dengan candi lain di Indonesia.

 

*

 

Pengunjung hanya boleh jalan-jalan sampai selasar candi. Namun, tidak boleh naik ke bagian kaki candi, apalagi masuk ke bagian tubuh candi atau ke dalam candi. Pengunjung tidak boleh naik ke kaki candi karena selain berbahaya karena candi masih dalam proses pemugaran, pengunjung bisa jadi dapat menghalangi aktivitas para pemugar yang tengah bekerja, who knows. Jadi, pengunjung diharapkan menikmati candi dari bawah saja. Lagipula, tubuh candi hampir semua tertutup oleh konstruksi perancah. Meski tubuh candi tertutup oleh konstruksi perancah, namun ukiran-ukiran indah di dinding candi tetap terlihat.

 

Relief di candi ini memiliki tekstur batu yang halus, dan warnanya sedikit berbeda dari candi-candi lainnya. Di dinding candi juga terdapat relung-relung, di dalam relung tersebut juga terdapat relief-relief, kemungkinan dulu terdapat arca Buddha. Bagian atap candi sudah rusak. Jelas terlihat karena tidak ada “sesuatu” di puncak candi seperti candi-candi lain. Di sekeliling candi, terdapat kumpulan stupa-stupa kecil dan potongan batu candi, yang merupakan bagian dari candi. Namun tidak bisa disusun menjadi bentuk yang utuh karena banyaknya bagian yang hilang atau malah belum ditemukan.

 

 FASILITAS CANDI KALASAN

CANDI KALASAN menyediakan beberapa fasilitas pendukung agar para wisatawan betah berlama-lama di sana. Di area candi ada tempat duduk-duduk Supaya pengunjung bisa santai menikmati indahnya candi, atau kalian bisa memilih duduk-duduk di rerumputan hijau. Jangan takut kepanasan, karena di sekitar candi ada banyak pohon jadi suasananya ade, yang diletakkan di bawah pohon rindang. Spot ini menjadi spot foto menarik, KAWAN RANSEL bisa sepuasnya ber-selfie atau berfoto ria dengan backrground candi, atau di reruntuhan candi. Candi Kalasan menyediakan toilet dan kamar mandi yang bersih dan terawat.

 

*

 

CANDI KALASAN bisa jadi pilihan wisata singkat kalau kalian berkunjung ke Jogja. Sangat disayangkan jika kamu tidak mampir untuk mengunjungi candi ini…

 

Setelah mengunjungi CANDI KALASAN, saya melanjutkan perjalanan pulang. Eits, tapi saya tergoda untuk mampir ke wisata candi lagi. Tentunya lokasinya searah jalan pulang, ke arah Kota Jogja. Penasaran saya berkunjung ke candi apa? Clue-nya, ada soto bathok yang terkenal tak jauh dari lokasi candi ini…

 

Selengkapnya, bakal saya tulis di blog ini. Don’t miss it!

 

#

 

RIFIA NISYA

Don’t copy any materials in this blog without permission

For Collaboration or Bussiness Inquiry, email : rifiani.nisya@gmail.com

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe