Oleh-Oleh Asli Jogja Ini Wajib Kamu Bawa Pulang!

February 04, 2021


JADAH TEMPE MBAH CARIK

OLEH-OLEH ASLI JOGJA INI WAJIB KAMU BAWA PULANG!

 

JOGJAKARTA. Bila kita bertandang ke kota ini, belum lengkap rasanya jika belum merasakan salah satu penganan khas kota ini, jadah tempe… JADAH TEMPE adalah salah satu makanan tradisional terkenal yang berasal dari daerah Kaliurang. KAWAN RANSEL tidak akan menemui penganan ini di sembarang tempat, tapi bisa menikmati penganan ini di seputaran tempat wisata yang berada di lereng Merapi, Kaliurang. Ya, jadah tempe adalah penganan tradisional yang telah menjadi simbol kuliner khas Kaliurang.

 

Jadah tempe sesungguhnya merupakan kombinasi dua jenis makanan sederhana yaitu jadah dan tempe. Jadah merupakan olahan beras ketan putih, sedangkan tempe merupakan olahan kedelai yang dimasak lagi dengan cara dibacem. Meski tampak sederhana, tapi jadah tempe memiliki cita rasa yang nikmat. Di tempat asalnya, jadah tempe dijajakan di banyak tempat, namun dari sekian banyak penjual jadah tempe ada satu jadah tempe yang paling legendaris, yaitu JADAH TEMPE MBAH CARIK.

 

Warung Jadah Tempe Mbah Carik, sebagai pelopor jadah tempe, berpusat di dekat tugu udang, Komplek Wisata Kaliurang. Tepatnya di Jl. Astamulya, Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY. Jadah Tempe Mbah Carik adalah pelopor jadah tempe yang legendaris. Jadah Tempe Mbah Carik memiliki taste yang khas dan berbeda dengan jadah tempe yang lainnya. Jadahnya rasanya gurih, teksturnya kenyal dan lembut, bersatu dengan tempenya yang manis, dengan tekstur kedelai yang agak kasar, menghasilkan harmonisasi rasa yang kontras.

 

Jadah Tempe Mbah Carik nikmat disajikan hangat-hangatdengan alas atau bungkus daun pisang. Bagi kamu penyuka pedfas, kamu bisa menikmatinya dengan cabe rawit hijau segar. Kombinasi rasa gurih jadah, manis tempe dan pedas rawit, ditambah dengan  menghadirkan sensasi kuliner tersendiri ketika menikmatinya, apalagi sambil meresapi sejuknya hawa Lereng Gunung Merapi. Ya, Jadah Tempe Mbah Carik memang sangat cocok dinikmati pada hawa dingin seperti yang anda rasakan ketika berkunjung ke Kaliurang.


 


PERJALANAN JADAH TEMPE MBAH CARIK

 

“Jadah Tempe Mbah Carik kini menjadi trand mark yang selalu diingat ketika menyebut jadah tempe.  Jadah Tempe Mbah Carik sendiri memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang.”

 

Demi kepuasan pencerita, aku meluncur ke Kaliurang, menemui Mbah Carik (sekarang) yaitu Mbah Sudimah Wirosartino. Jadah tempe sendiri merupakan penganan tradisional yang dikreasikan oleh MBOK SASTRO DINOMO, Istri Carik Sastro Dinomo. ‘Carik’ sendiri merupakan jabatan untuk menyebut sekretaris desa dalam struktur pemerintahan desa. Mbok Sastro Dinomo berjualan aneka pengangan tradisional, salah satu dagangannya adalah jadah tempe hasil kreasinya sendiri. Awalnya ia berjualan menggunakan tenggok di seputaran Telogo Putri, Kaliurang. Tapi lama-kelamaan ia pun mendirikan warung kecil-kecilan.

 

Pada tahun 1950-an, Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengadakan kunjungan ke Kaliurang. Rombongan ini dipimpin langsung oleh Sang Raja, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dalam kunjungannya tersebut, Sang Raja sangat tertarik dengan satu lapak dagangan yang menjual jadah dan tempe. Lapak yang berada di seputaran Telogo Putri, kaliurang, itu merupakan lapak milik Mbok Sastro Dinomo. Sang Raja akhirnya memaksa untuk mampir ke lapak tersebut untuk mencicipi jajanan jadah dan tempe, tanpa memperdulikan statusnya sebagai Raja Agung. Sungguh diluar dugaan, ternyata beliau menyukai rasa unik jadah dan tempe yang dimakan dalam satu gigitan.

 

Sejak saat itu, jadah tempe menjadi salah satu makanan kesukaan Sang Raja. Beliau pun sering mengutus abdinya untuk membeli jadah tempe di warung Mbok Sastro Dinomo. Pada masa itu, jadah dan tempe bukan makan yang populer bahkan nyaris tak dikenal. Istilah ‘jadah tempe’ pun belum ada. Sri Sultan Hamengku Buwono IX kemudian berkenan memberikan sebutan untuk makanan unik itu. Sang Raja memberi nama ‘jadah tempe’, yang artinya penggabungan makanan jadah dan tempe. Nama ini juga sangat sederhana sehingga mudah diingat. Semenjak itulah jadah tempe mendadak terkenal.

 

Setelah mengetahui bahwa Mbok Sastro Dinomo adalah Istri Carik Sastro Dinomo, salah satu abdi dalem utusan Sri Sultah HB IX –yang sering membelikan jadah tempe untuk Sri Sultan HB IX– memberikan usulan nama agar warungnya diberi nama Jadah Tempe Mbah Carik. Nama itu kemudian dipakai sebagai nama warungnya, dipertahankan hingga generasi penerusnya kini. Usaha Jadah Tempe Mbah Carik terus berkembang, popularitas jadah tempe juga kian melesat. Seiring berjalannya waktu, banyak usaha jadah tempe lain yang bermunculan dan menjamur di sejumlah tempat, terutama di sekitar kompleks obyek wisata Kaliurang. Namun, kedigdayaan Mbah Carik sebagai ‘Raja Jadah Tempe’ tetap tak tergoyahkan hingga saat ini.

 

Setelah Mbok Sastro Dinomo meninggal, satu diantara tujuh anaknya kemudian meneruskan usaha jadah tempe yang dirintis oleh sang ibunda, ia adalah Sudimah Wirosartino. Nama Mbah Carik yang telah melekat pada benak masyarakat, pada akhirnya sang penerusnya juga menerima warisan nama yang sama, Mbah Carik. Keturunan Sudimah Wirosartino juga meneruskan usaha jadah tempe nenek buyut mereka. Generasi ini kemudian mengembangkan usaha Jadah Tempe Mbah Carik dengan membuka cabang di beberapa lokasi seperti di Candi, Regolan, Gejayan, dan Telogo Putri. Pamor Jadah Tempe Mbah Carik pun semakin terangkat, perlahan namun pasti memantapkan diri sebagai simbol kuliner dari Lereng Merapi.


 

 

KEISTIMEWAAN JADAH TEMPE MBAH CARIK

 

Jadah Tempe Mbah Carik, sebagai pelopor jadah tempe pertama memiliki cita rasa yang sangat istimewa. Seperti yang telah kita ketahui, jadah tempe terdiri dari dua jenis makanan yaitu jadah dan tempe, masing-masing memiliki cita rasa yang kontras. Jadah merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan, umumnya memiliki rasa yang hambar dan tekstur yang keras. Sedangkan tempe merupakan makanan yang terbuat dari kedelai, yang diolah kembali dengan cara dibacem. Namun, Jadah Tempe Mbah Carik diolah dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan cita rasa yang istimewa.

 

Pembuatan Jadah Tempe Mbah Carik relatif mudah dan tidak rumit. Sebelum menjadi jadah, beras ketan putih direndam di dalam air selama satu malam. Beras ketan putih lalu dicuci, kemudian dikukus hingga matang. Beras ketan putih dicampur dengan parutan kelapa, kedua bahan kemudian ditumbuk hingga halus. Proses selanjutnya adalah pengukusan kembali selama kurang lebih dua jam. Jadah kemudian dibentuk dengan tangan, menjadi bulat lonjong pipih. Jadah Mbah Carik rasanya gurih karena ada campuran kelapa di dalamnya. Teksturnya kenyal, namun sangat lembut dan menggoyang lidah.

 

Tempe Mbah Carik juga tak kalah istimewa, tempe bacem mempunyai rasa manis yang diperoleh dari kecap manis, air gula kelapa dan bumbu-bumbu pelengkap. Proses pembaceman dilakukan cukup lama, mulai dari sore hingga pagi, sampai air baceman benar-benar tandas baru kemudian tempe diangkat. Hal ini dilakukan agar bumbu meresap sampai ke dalam. Itulah sebabnya olahan tempe bacem ini tidak seperti olahan tempe bacem yang rasanya gurih dan kering, melainkan berasa manis dan basah, dengan tekstur kedelai yang agak kasar. Resep Jadah Tempe Mbah Carik ini diwariskan turun temurun, tentu proses pembuatan Jadah Tempe Mbah Carik hingga saat ini masih dilakukan dengan cara tradisional, yaitu menggunakan tungku dan kayu bakar.

 

Jadah dan tempe yang siap santap ini kemudian disajikan dengan cara ditumpuk, formasinya unik bukan? Cara makannya tak kalah unik, jadah tempe ditumpuk menjadi satu baru kemudian dimakan dalam satu gigitan. Manis dan Gurih. Kombinasi dua rasa dan tekstur yang bertolak belakang ini dipadukan dalam satu lahapan menciptakan keunikan rasa tersendiri dari Jadah Tempe Mbah Carik. Lidah yang mengecapnya akan merasakan sensasi unik yang nikmatnya tiada tara, lain daripada yang lain.

 

BERBURU JADAH TEMPE MBAH CARIK

 

Warung Jadah Tempe Mbah Carik berpusat di Jl. Astamulya, Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY. Warung Jadah Tempe Mbah Carik juga membuka cabang di Candi, Regolan, Gejayan, dan Telogo Putri. Bicara soal harga, bandrol satu paket Jadah Tempe Mbah Carik cukup murah. Anda hanya perlu merogoh kocek mulai dari Rp15.000,- untuk mendapatkan paket jadah tempe, paket yang ditawarkan pun bervariasi. Jika tidak menginginkan paket, anda juga bisa membeli jadah tempe secara eceran sesuai dengan keinginan anda.

 

#

 

‒ Teks: RIFIA NISYA

Don’t copy any materials in this blog without permission

For Collaboration or Business Inquiry, email: rifiani.nisya@gmail.com

You Might Also Like

1 comments

  1. Ya ampuuun aku kok g tau yaa kuliner ini. Nyeseeel ga cobain pas ke Kaliurang :(. Sepertinya enaaaak. Aku suka makanan tradisional gini mba. Tempe aku doyan banget, walopun suami ga suka blaaasss. Kalo tau ada makanan khas jadah tempe, pasti aku cari sih. Next ke Jogja hrs nyobain :D

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe