Bakmi Jawa Mbak Atun, Santap Malam Bakmi Jawa yang Lezat Nan Mantap

February 15, 2019


EAT AND CULINARY 
JOGJAKARTA, KULINER MBLUSUK

BAKMI JAWA MBAK ATUN 
SANTAP MALAM BAKMI JAWA YANG LEZAT NAN MANTAP


Di Selatan KOMPLEKS MASJID MATARAM KOTAGEDE, ada sebuah warung bakmi jawa yang punya cita rasa berbeda dengan bakmi jawa pada umumnya. Warungnya sederhana, lokasinya ada di tengah-tengah pemukiman warga. Meski demikian, soal cita rasa jangan ditanya! Menurutku, ini adalah salah satu bakmi jawa paling enak di KOTA JOGJA!



BAKMI EBI. Begitulah kawan-kawan saya memberi julukan untuk warung bakmi jawa satu ini, senengane gawe jeneng sakarepe dewe. Ya, kawan-kawan memang terkesan seenaknya memberi nama. Tapi, kawan-kawan kasih julukan seperti itu bukan tanpa sebab, ada kaitannya dengan sajian mie spesialnya. Di WARUNG BAKMI JAWA MBAK ATUN, setelah bakmi selesai dimasak, dan disiapkan di piring, Mbak Atun, satu-satunya chef di warung ini, kemudian menaburkan semacam bubuk di atas bakmi... KAWAN RANSEL penasaran bubuk apa itu??? Sebenernya kami nggak tahu persis sih, tapi rasanya seperti bubuk ebi, udang kecil yang ditumbuk menjadi sangat halus.


“BUBUK EBI” ini menjadi salah satu rahasia kelezatan bakmi di sini. Makanya, tempat makan ini lekat dengan sebutan BAKMI EBI...


Baik rasa dan penyajian bakmi di WARUNG BAKMI JAWA MBAK ATUN sangat khas! Kunci kelezatan rasanya ada pada bahan, bumbu, pengolahan, penyajian, dan bubuk tambahan yang ditaburkan setelah bakmi matang. Bumbunya juga cukup berani, bahan-bahan yang digunakan selalu fresh, pakai bakmi kuning besar, bihun putih kecil, dan cacahan kol (kubis). Kaldunya istimewa pakai kaldu ayam kampung, campuran bakminya pakai daging ayam kampung dan telor bebek. Hhhmmm, KAWAN RANSEL bayangin dong gurihnya kaldu dan lezatnya daging ayam kampung, berpadu dengan bumbu yang mantap. Ahhh, aroma gurihnya saja bisa menggugah selera makan...



Pengolahan bakmi di WARUNG BAKMI JAWA MBAK ATUN masih menggunakan metode tradisional. Pakai tungku dan arang, pesanan pelanggan dimasak satu persatu, yang masak juga cuma satu, Mbak Atun. Jadi, harus sabar menanti... Porsi yang dihidangkan dalam satu malam juga terbatas, maksimal 50 porsi aja. Kata Mbak Atun, dia nggak sanggup kalau masak lebih dari 50 porsi. Tak heran banyak pelanggan yang pesan duluan bahkan sebelum mereka datang, by phone atau pre order satu hari sebelumnya. Ah, curang kan, *tapi ya emang gitu kenyataannya... Jadi, bagi KAWAN RANSEL yang berencana kulineran di sini (tapi belum tahu kontak Mbak Atun), usahakan mruput atau datang lebih awal ya. Eh, ini aku serius loh, karena meski cuma warung kecil di tengah kampung tapi peminatnya banyaakkk, antrenya pun banyaakkk! 

Baca Juga : 
Siomay & Batagor 1512 Kang Is, Manis Gurih Renyah dengan Siraman SausKacang Kental

Ada lagi nih, rahasia kelezatan bakmi di WARUNG BAKMI JAWA MBAK ATUN. Menu bakmi goreng maupun bakmi rebus disajikan di piring beling, namun diberi alas daun pisang tebal. Konon, daun pisang ini dapat meningkatkan cita rasa makanan karena mengandung polifenol, dan antioksidan, daun pisang juga memiliki semacam lapisan lilin yang memiliki aroma khas. Bila menyajikan makanan panas di atas daun pisang, maka akan meningkatkan aroma dan cita rasa makanan jadi lebih sedaappp... And then, terakhir, sesaat setelah dipindahkan dari tungku ke piring, bakmi ditaburi bawang goreng, daun seledri cincang, daannn tentu saja bubuk rahasia (yang kami sebut dengan “bubuk ebi”). Cita rasanya otentik banget! KAWAN RANSEL penggemar bakmi harus cobain bakmi ini!



Di warung ini, KAWAN RANSEL bisa request pakai bakmi kuning aja, atau bihun putih aja, atau campuran, dimasak bakmi goreng atau bakmi godog (rebus). Baik bakmi godog maupun bakmi gorengnya rasanya sama-sama mantap! Tapi kalau aku lebih suka bakmi godognya, karena rasanya cenderung gurih. Kalau bakmi gorengnya pakai kecapnya banyak jadi rasanya cenderung manis, menyesuaikan lidah orang Jogja. Menu lain yang bisa dipesan ada nasi goreng, dan magelangan. Pelengkapnya, WARUNG BAKMI JAWA MBAK ATUN menyediakan acar timun dan cabe rawit hijau untuk diceplus saat makan bakmi. Belum pernah? Cobalah, rasanya endeusss…

Selain bakmi yang khas, KAWAN RANSEL bisa coba pesan wedang teh gula batu ala WARUNG BAKMI JAWA MBAK ATUN. Kawan Ransel akan disuguhi dua gelas, gelas pertama gelas kaca gelimbing berukuran sedang yang diberi tatakan, berisi teh kental dengan gula batu. Gelas kedua gelas enamel jadul blek, berisi air dan  teh kasar tanpa gula (bukan teh celup). Gelas kedua sebenernya untuk refill kalau-kalau kurang, Karena menunggu giliran bakmi terhidang itu cukup lamaaa, sebaiknya disambi jagongan (ngobrol) bersama rencang (teman). Selain teh gula batu, minuman lain yang bisa dipesan ada es/wedang jeruk.


WARUNG BAKMI JAWA MBAK ATUN mangkal di sebuah warung sederhana di tengah pemukiman warga, lokasinya tersembunyi, alias mblusuk! Luas warungnya tidak cukup besar, satu bagian merupakan sudut dapur berukuran kecil, ada etalase untuk menaruh bahan-bahan bakmi. Satu bagian lain merupakan tempat makan pelanggan yang terdiri dari tiga meja panjang yang terbuat dari kayu, berikut bangku-bangkunya. Tempat ini lumayan bersih dibanding tempat sebelumnya yang terkesan kumuh.


HARGA BAKMI JAWA MBAK ATUN

Bakmi Goreng / Bakmi Godog Rp. 15.000,-
Teh Gula Batu / Es/Wedang Jeruk Rp. 3.000,- ‒ Rp. 4.000,-

WARUNG BAKMI JAWA MBAK ATUN 
Kampung Ndalem, Purbayan, Kotagede, Kota Yogyakarta. 

BUKA JAM 19.00 – 23.00 (HABIS)
MINGGU TUTUP! 

Dari Pasar Kotagede, KAWAN RANSEL ambil jalan ke arah selatan (cuma ada satu jalan), lurus terus saja sampai bertemu jalan bercabang. Lalu belok kanan masuk jalan kampung, ikuti jalan sampai ada pertigaan, lalu belok kiri. Warungnya ada di kanan jalan, ada halaman cukup luas untuk parkir motor, tapi kayaknya mobil nggak bisa masuk deh...

Belakangan, setelah cek & ricek, ternyata tempatnya sudah tercatat di Google Maps. Jadi kalau mau ke sana, tinggal mengikuti maps saja... Jikalau sudah mengikuti maps tetapi tidak ketemu jua, aku menyarankan pakai GPS (Gunakan Penduduk Setempat) alias nanya-nanya.

[ Map ]





‒ Teks & Foto oleh : NISYA RIFIANI / Januari 2019 ‒
:: Don’t copy any materials in this blog without permission ::

You Might Also Like

33 comments

  1. Sedep amat mbak kayaknya. Apalagi disajikan di atas daun pisang, nuansa ndesonya kerasa banget .Btw kyknya aku belum pernah mampir yang disini. Sebagai pecinta bakmi jowo, kudu coba nih 😍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bakmi Jowo yang beda~ Monggo silakan coba mba..

      Delete
  2. Ingin rasanya kutergoda. Bakmi termasuk makanan yg bisa ku makan selama hamil. Nyoba ah kapan2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah bagus dong mba kalo baunya nggak bikin mual, bisa makan deh

      Delete
  3. NISYA WHY U KULINERAN ALWAYS FLIRTING2 (baca: kenapa kulineran lo selalu menggoda)

    tolong dong pahami berbi lagi diet nih. ambyar kalo abis baca blog kamu. ih intoleran! *pasang muka netijen julid extra jutek di masa pemilu sambil buka aplikasi gofood buat cari makanan*

    ((kabur sebelom disambit nisya pake sendal))
    ((bergerak tiki taka menuju bakmi mbak atun))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bikos aku nyari yang murah ceria dab blusukan...
      Akuu juga mulai detox nih say. Ini review mah makakannya kapaan, nulisnya kapan, uploadnya juga kapaannn... dah lama banget ini...

      Delete
  4. Kesalahan terbesar; baca postingan ini di waktu malam. Btw kok aku jadi merasa ingin setelah melihat penyajiannya pakai alas daun pisang. Uwih,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih jarang loh penyajian bakmi pake alas daun pisang. Tapi rasanya jadi lebih enak e...

      Delete
  5. Alas makannya pakai daun ya, makin menambah selera. Wuah kalo nggak datang mruput bisa-bisa cuma ngeteh tok, haha. 50 porsi aja masaknya. Hmm, jadi nggak mau lebih dari itu karena mau menjaga kualitas masakan kali ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak cuma 50 porsi aja. Mungkin bisa juga untuk menjaga kualitas, tapi di sisi lain yang masak cuma satu mbak.. kalau masak lebih dari 50 porsi pasti capeekkk...

      Delete
  6. Kenapa oh kenapaaa kamu selalu dapat makanan yang enak dan unik tapi aku ga pernah diajakin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enak unik + mblusuk. Bikos aku kalo kulineran spontan uhuy cynt~ jarang pake rencana2. Tapi kalau mau bareng dan direncana ayok aja

      Delete
  7. Wah Bakmi Jawa. Aku termasuk Team Bakmi Jawa loh, asyek dapat rekomendasi baru lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah tos dulu dong mba vika, bakmi jawa yg punya ciri khas pasti menarik buat dicoba

      Delete
  8. Nisaaaaaaa, pamer makanan mulu terus ga ajak-ajak akuuuuu.
    dibungkus pakai daun ya, biasanya kami di SUnda kalau makanan dibungkus daun gitu selalu wangi aroma makanannya, entah kenapa. bisa jadi mie ini juga jadi ada aroma seger2 wanginya dari daun itu ya, penasaran pengen nyoba, ajaklah Nisa ke sana balik lagi ehhhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yak betul kayak gitu mbak, pake alas daun, kalau di jogja jarang sih bungkus2 pake daun..

      Delete
  9. Duh, sebagai penggemar berat bakmi Jawa, aku harus mencoba kuliner ini kalo pas turun gunung ke Jogja. Harus! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ih mbak padahal bakmi gunung kidul juga banyak yang enak.. >.<

      Delete
  10. Duh.. Pengen nyicip jadinya.. Tapi takutnya pas sampai sana kehabisan.. Kok ga disertain no hp mb atun sih mb ? Biar bisa order dulu dan pasti kebagian...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh iya mba, nanti aku revisi tulisannya, kalau dah dapet nomor mbak atun aku cantumin... kamasih masukannya mbak sapti

      Delete
  11. Huhuhuhu.. koq jauh sihhhh.. Biasanya suamiku doyan icip-icip tempat-tempat makan begini, apalagi menunya bakmi, pasti dia suka :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jauh dari tempat mba wiwin, hehehe... kalau dari tempatku dekat kok mba, kalau jajan di warung ini mampir ke rumahku yaa

      Delete
  12. YA ALLAAAAH Bakmi godog enak bangeeettt buat dimakan malem-malem pas lagi dingin-dinginnya. Apalagi beberapa minggu ini aku kambuh2an sakit flu. Sediiih. Butuh bakmi godooog buat penenang perut :9

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oiaa... lekas sehat lagi iva, sakitnya jangan kambuh-kambuh lagi, telernya itu lho nggak kuat...

      Delete
  13. Wah, lha kok jauh banget nisy (dari Denggung, hihi). Padahal penasaran pengen cobaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jaohh banget! Apalagi sekarang disma pindah ke magelang ya, nggak bisa sering-sering ktemu di event dis :(

      Delete
  14. Kudu cobain ini dah. Asyik banget gitu pakai daun pisang alasnya.

    ReplyDelete
  15. Harus cobain, bakmi rebusnya kayaknya segerr banget

    ReplyDelete
  16. unik ya masih pakai daun, aku jadi pengin mie nyemeknya nih gara2 liat postingan ini.

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe